Tim Keamanan Ditjenpas Sumut bersama TNI/Polri melakukan razia di Rutan Tanjung Gusta, Medan. Ditemukan handphone dan kompor gas portabel saat razia tersebut. [392] url asal
Tim Keamanan dan Ketertiban Kantor Wilayah Ditjenpas Sumut bersama TNI/Polri melakukan razia dadakan di Rutan Kelas 1 Tanjung Gusta, Medan. Dalam razia tersebut ditemukan handphone hingga kompor gas portabel di dalam kamar warga binaan.
"Tim gabungan berhasil mengamankan sejumlah benda terlarang yang disimpan oleh warga binaan di dalam kamar, di antaranya, 6 unit handphone, 1 unit kipas angin, 1 unit kompor gas portable, 1 unit alat memasak nasi, serta pisau, dan beberapa peralatan makan yang terbuat dari alumunium," kata Kordinator Tim Keamanan dan Ketertiban Kantor Wilayah Ditjenpas Sumut Herry Suhasmin, Minggu (20/4/2025).
Razia itu dilaksanakan, Sabtu (19/4). Penggeledahan itu dilakukan di beberapa kamar warga binaan yang ada di dalam blok Gajah Mada yang terdiri dari kamar no 4/16 serta kamar no 2/1 dan 2/15.
Herry menjelaskan jika razia yang dilakukan merupakan atensi dari pimpinan pusat untuk mengantisipasi peredaran narkoba di dalam Rutan. Termasuk dengan mencegah adanya gangguan keamanan dan ketertiban seperti yang terjadi di wilayah lain beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan atensi dari pimpinan pusat, tujuannya untuk mengantisipasi peredaran narkoba dan gangguan kamtib seperti yang terjadi di wilayah lain beberapa waktu lalu. Dan kita harap dengan razia rutin yang sebenarnya kerap kita lakukan ini, tidak ada lagi peredaran narkoba dan benda terlarang lain di dalam rutan dan lapas," ungkap Herry Suhasmin.
Barang bukti yang diamankan dari kamar hunian warga binaan Rutan Kelas 1 Medan ini akan segera dilakukan pemusnahan oleh Kantor Wilayah Ditjenpas Sumut.
Monumen baru berdiri di Lamongan, tepatnya di Kodim 0812. Nama monumen tersebut adalah Sang Garula. Monumen baru ini merupakan simbol pengawalan Pancasila. [537] url asal
Monumen baru berdiri di Lamongan, tepatnya di Kodim 0812. Nama monumen tersebut adalah Sang Garula. Monumen baru ini merupakan simbol pengawalan Pancasila yang baru diresmikan pada Senin (30/12/2024).
Sang Garula, yang juga sebuah akronim dari Sinergi Kolaborasi Mwngawal Garuda Pancasila ini dibangun di markas Kodim 0812 Lamongan di Jalan Panglima Sudirman yang berada di tepi jalan poros nasional Lamongan-Babat. Monumen yang pembangunannya diinisiasi Kodim Lamongan ini merupakan simbol pengawalan Pancasila, dengan membawa spirit butir-butir Pancasila untuk pengayoman kepada masyarakat.
"Pembangunan monumen Sang Garula memiliki dua sisi, yaitu sisi luar dan sisi dalam," kata Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan dalam penjelasannya saat meresmikan monumen Sang Garula, Senin (30/12/2024).
Dandim 0812 memaparkan, sisi luar monumen Sang Garula ini menghadap ke jalan raya berbentuk gapura paduraksa. Hal ini, papar Dandim, sebagai gambaran penyatuan TNI/Polri dengan masyarakat melalui budaya dan kearifan lokal. Sisi dalam adalah sisi yang mengarah ke Kodim berbentuk burung Garuda yang memiliki arti keberadaan Garuda berada di dalam tubuh masyarakat Indonesia.
"Kita sama-sama meresmikan monumen ini menjadi simbol komitmen kita bersama, bupati, DPRD, polres dan lainnya untuk mengawal Garuda Pancasila bersama. Karena dalam perkembangannya sejak merdeka banyak pemberontakan yang ingin mengganti Garuda Pancasila," ujarnya.
Peletakan komitmen yang berada di bawah tubuh burung Garuda, ungkap dandim, sebagai gambaran setiap masyarakat Indonesia berada di bawah Pancasila. Tidak ada ego sektoral untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Seperti akronim dari Sang Garula yaitu sinergi kolaborasi mengawal Garuda Pancasila," imbuhnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama jajaran forkopimda saat meresmikan monumen Sang Garula mengatakan, pembangunan diinisiasi Kodim Lamongan merupakan simbol pengawalan Pancasila. Dengan membawa spirit butir-butir pancasila untuk pengayoman kepada masyarakat.
"Peletakan monumen Sang Garula sebagai momen penting. Sang Garula yang menjadi nama lain Garuda. Tentu ini menunjukan suatu kekuatan dan kegagahan sebagai spirit kita untuk masyarakat yang terayomi," tutur bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.
Pak Yes menyebut, pembangunan monumen Sang Garula di penghujung tahun menggambarkan semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan pasca pemilihan yang dapat mencederai persatuan bangsa.
"Tugas kita semua saatnya merajut kembali apa yang kemarin pilpres, pemilihan legislatif, dan pilkada, persoalan yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa masyarakat," jelas Pak Yes.
Pada kesmepatan yang sama, Bupati Lamongan bersama jajaran Forkopimda Lamongan juga melakukan doa bersama pasca pilkada, natal, menjelang Tahun Baru 2025. Doa bersama ini dilakukan di Aula Kadet Suwoko Kodim 0812 Lamongan.
Usulan Polri berada di bawah Kemendagri tengah mengemuka. Wakil Ketua PBNU KH Abdullah Latopada menganggap wacana itu adalah upaya ahistoris. [137] url asal
Usulan Polri berada di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah mengemuka. Wakil Ketua PBNU KH Abdullah Latopada menganggap wacana itu adalah upaya ahistoris.
"Jangan ahistoris lah, Polri sudah sesuai arah jangan dikebiri hanya karena emosi sesaat," kata Latopada usai mengikuti Rapat Koordinasi PWNU se Indonesia di Hotel Bumi Surabaya, dilansir detikJatim, Sabtu (30/11/2024).
Menurut Latopada, usulan itu hanya akan memperlemah posisi Polri. Dia menyebut upaya itu akan menodai amanat reformasi.
"Amanat reformasi jelas, TNI/Polri telah dipisahkan. Kalau sekarang kemudian diusulkan di bawah Mendagri artinya malah menodai amanat reformasi," ujarnya.
Selain itu, Latopada juga menilai bahwa tuduhan PDIP yang menyebutkan bahwa Polri digunakan untuk kepentingan politik juga sulit dibuktikan. Menurutnya, hal itu berbeda masalah.
"Ini beda masalah. Jangan kemudian alasan politik dijadikan dasar untuk mengerdilkan peran polisi," ujarnya.