Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja dicopot dari jabatannya karena diduga terlibat kasus narkoba dan asusila. Polri memastikan akan melakukan perlindungan terhadap saksi dan anak dalam kasus tersebut.
"Polri juga wajib dalam hal ini melakukan langkah-langkah pada aspek kecermatan, ketelitian, di mana langkah-langkah ini juga mendasari pada hak-hak perlindungan anak secara prosedur, sehingga secara komprehensif seluruh perbuatan Terduga Pelaku dapat dikonstruksikan merupakan patut diduga tindak pidana pada kejahatan hak-hak pada perlindungan anak," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (13/3/2025).
Yudo menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah memberi atensi terhadap proses kasus tersebut. Dia memastikan Polri akan bekerja profesional dan sesuai prosedur menangani kasus tersebut.
"Apresiasi dan terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh elemen masyarakat yang telah memberikan atensi, pandangan, argumen terhadap konstruksi kasus yang teman-teman media sampaikan," ujarnya.
"Namun tentu, dalam hal ini, Polri akan bekerja secara profesional dan prosedur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara mengumpulkan alat bukti. Di mana termasuk juga menguji secara akademis dengan menggunakan pendapat ahli," lanjutnya.
Lebih lanjut Yudo mengatakan sejumlah pemerhati anak yang turut dilibatkan dalam proses kasus tersebut. Dia menyebut Polri akan memproses kasus itu dengan scientific crime investigation.
"Kemudian juga secara kelembagaan tadi juga turut sudah kami sampaikan ada beberapa lembaga instansi yang hadir bersama kita dalam rangka untuk perlindungan saksi dan juga terhadap korban, termasuk pemerhati anak. Serta secara scientific crime investigation," imbuhnya.
Band punk Sukatani akhirnya angkat bicara setelah polemik lagu Bayar Bayar Bayar. Mereka mencabut kuasa hukum dan mengucapkan terima kasih atas dukungan publik. [476] url asal
Band punk Sukatani akhirnya memberikan pernyataan dan mencabut kuasa hukum setelah menjadi sorotan di media sosial akibat lagu Bayar Bayar Bayar. Ini merupakan kali pertama duo asal Purbalingga itu angkat bicara setelah kehebohan tersebut.
Melalui Instagram Stories, mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan solidaritas yang diberikan oleh berbagai pihak selama beberapa hari terakhir.
"Hallo teman-teman. Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat," tulis mereka dalam unggahan yang dilihat detikPop, Sabtu (22/2/2025).
Sukatani juga menegaskan bahwa kondisi mereka saat ini telah membaik.
"Kami juga ingin mengabarkan bahwa kondisi kami sudah membaik dan berada pada ruang yang lebih aman," lanjut pernyataan mereka.
Selain itu, grup band ini mengumumkan telah mencabut kuasa hukum yang sebelumnya mendampingi mereka. Namun, Sukatani tak merinci alasan pencabutan kuasa hukum itu.
"Kami ingin menginformasikan bahwa kami juga sudah mencabut kuasa dari Tomi Gumilang (Sitomgum Law Firm). Love you all," pungkasnya.
Sebelumnya, Sukatani mengunggah video permintaan maaf kepada Polri dan menarik lagu Bayar Bayar Bayar dari semua platform. Dalam video tersebut, dua personelnya, Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki alias Twistter Angels (vokalis), menjelaskan bahwa lagu itu bukan ditujukan untuk menyerang institusi Polri, melainkan sebagai kritik terhadap oknum tertentu.
"Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar," ujar Syifa dalam video tersebut.
Selain itu, mereka juga meminta para pendengar untuk menghapus lagu tersebut dari media sosial. Lagu ini pun resmi ditarik dari peredaran.
Menanggapi polemik ini, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa Polri tidak alergi terhadap kritik dan tetap berkomitmen untuk menjadi institusi yang modern.
"Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern, yaitu Polri tidak antikritik," katanya.
Artikel ini telah tayang di detikPop. Baca selengkapnya di sini!