
Hari Kesaktian Pancasila 2024: Sejarah, Tema, dan Pedoman Upacaranya
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober untuk mengenang peristiwa G30S PKI. Simak sejarah, tema, dan pedoman upacaranya di sini! [1,014] url asal
#penetapan #peristiwa-g30s-pki #jenderal-soeharto #monumen-pancasila-sakti #kudeta #tni-angkatan-darat #angkatan #upacaranya #jalan-raya-pondok-gede #detikers #komunis-indonesia #sejarah-peringatan-hari-kesaktian

Hari Kesaktian Pancasila merupakan salah satu peringatan penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Peringatan ini berkaitan erat dengan peristiwa kelam pemberontakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) atau G30S PKI.
Sebagai sebuah peringatan penting, peristiwa bersejarah tersebut diperingati secara nasional setiap tanggal 1 Oktober. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini menjadi momentum untuk mengingatkan akan pentingnya memegang nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Lalu, seperti apa sejarah peringatan Hari Kesaktian Pancasila? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Pancasila sebagai ideologi negara sempat mengalami sejumlah tantangan. Peristiwa G30S PKI menjadi salah satu peristiwa yang sangat berpengaruh terhadap pengakuan dan penghormatan Pancasila.
Pemberontakan tersebut dianggap sebagai upaya kudeta yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. PKI dinilai berupaya mengubah ideologi yang dianut bangsa Indonesia dari Pancasila menjadi ideologi komunis.
Sejarah mencatat enam perwira tinggi (jenderal) dan satu perwira menengah TNI AD tewas dalam peristiwa pemberontakan tersebut. Kendati demikian, hingga saat ini pelaku maupun motif pemberontakan masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan akademisi.
Untuk mengenang peristiwa yang hampir mengancam eksistensi ideologi bangsa Indonesia tersebut, pemerintahan menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Dalam laman resmi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), disebutkan bahwa pada mulanya Hari Kesaktian Pancasila hanya diperingati oleh TNI Angkatan Darat. Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966.
Pada tanggal 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh jajaran Angkatan Bersenjata.
Melalui Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, Jenderal Soeharto selaku Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh orde Angkatan Bersenjata. Dengan adanya keputusan tersebut, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober diperingati oleh seluruh komponen pemerintahan.
Setelah naik menjadi Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional yang wajib diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966).
Tema Hari Kesaktian Pancasila
Merujuk pada pedoman Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024, tema Hari Kesaktian Pancasila yang diusung pada tahun ini, yaitu "Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas." Tema tersebut sejalan dengan visi Indonesia yang ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menjadikan Pancasila sebagai landasannya.
Pedoman Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Selain merilis tema untuk dijadikan sebagai acuan untuk agenda, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2024 akan dilaksanakan upacara di tingkat pusat.
Upacara Hari kesaktian Pancasila nantinya dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2024 di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Nah berikut rincian pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila.
- Hari, tanggal: Selasa, 1 Oktober 2024
- Pukul: 08.00 WIB s.d. selesai
- Tempat: Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Luban Buaya, Jakarta Timur
- Pakaian:
Pria: Pakaian Sipil Lengkap (PSL)
Wanita: Pakaian Nasional
TNI/POLRI: Pakaian Dinas Upacara (PDU) III
Adapun di tingkat daerah dilakukan di kantor instansi masing-masing secara luring, begitu pun dengan instansi sekolah.
Ucapan Hari Kesaktian Pancasila
Selain upacara, salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila adalah dengan membagikan ucapan di media social.
Berikut ini kumpulan ucapan Hari Kesaktian Pancasila yang dapat menjadi referensi untuk detikers:
- Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Bersama Pancasila, kita wujudkan Indonesia Emas yang makmur, berkeadilan, dan sejahtera. Mari kita junjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai panduan dalam membangun bangsa yang lebih maju.
- Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Dengan Pancasila sebagai pijakan, kita semua berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas yang berdaulat dan sejahtera.
- Mari kita rangkul keberagaman dalam bingkai persatuan, seperti yang diajarkan oleh Pancasila. Selamat Hari Kesaktian Pancasila 2024!
- Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Mari kita terus bersatu, bekerja, dan berinovasi demi masa depan gemilang Indonesia.
- Bersama Pancasila, mari kita bergandeng tangan menuju Indonesia Emas yang maju, berkeadilan, dan bermartabat. Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Semoga nilai-nilai Pancasila senantiasa menjadi pedoman kita dalam mencapai cita-cita bangsa.
- Pancasila adalah warisan luhur bagi generasi muda. Mari kita jadikan nilai-nilainya sebagai pedoman hidup. Selamat Hari Kesaktian Pancasila 2024!
- Pancasila adalah kunci menuju Indonesia Emas. Di Hari Kesaktian Pancasila ini, mari kita perkuat semangat persatuan dan gotong royong untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan sejahtera di masa depan.
- Dengan semangat Pancasila, kita terus berupaya membangun Indonesia yang maju, adil, dan bermartabat. Selamat Hari Kesaktian Pancasila 2024!
- Mari kita hidupkan semangat toleransi dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang tercantum dalam Pancasila. Selamat Hari Kesaktian Pancasila 2024!
- Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa, mari kita satukan hati dan tekad untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Bersama dalam perbedaan, kita kuat menghadapi setiap tantangan.
Nah, demikianlah ulasan lengkap mengenai Hari Kesaktian Pancasila 2024, mulai dari sejarah, tema, panduan upacara, serta ucapannya. Semoga bermanfaat, detikers!
(urw/alk)

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, mengenang G30S/PKI dan pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara [1,086] url asal
#jenderal-soeharto #ideologi #monumen-pancasila-sakti #kemerdekaan #pemerintah-orde-baru #tni #partai-komunis-indonesia #zulfikar-f #makna-peringatan-hari-kesaktian-pancasila #jurnal-institut-agama-islam-negeri

Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai bentuk penghormatan terhadap dasar negara dan ideologi bangsa. Peringatan ini erat kaitannya dengan Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada tahun 1965. Saat itu, G30S/PKI bertujuan menggulingkan pemerintahan dan meruntuhkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Dilansir dari BEM Universitas Gadjah Mada berjudul Hari Kesaktian Pancasila yang ditulis Zulfikar F, peristiwa G30S/PKI merupakan peristiwa kelam yang pernah terjadi di Indonesia. Tragedi itu menewaskan enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI AD, yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan revolusi.
Hingga kini, insiden tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan akademisi terkait siapa dalang di balik gerakan itu dan apa motif sesungguhnya. Peristiwa ini dianggap sebagai upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno, dan menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis.
Beberapa pakar berpendapat G30S/PKI adalah gerakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengubah dasar negara dari Pancasila menjadi komunisme. Anggapan ini diperkuat pembunuhan sejumlah perwira Angkatan Darat, yang dipandang sebagai bagian dari upaya perebutan kekuasaan.
Pemerintah Orde Baru menggambarkan insiden ini sebagai ancaman serius terhadap eksistensi Pancasila dan kedaulatan negara Indonesia. Merespons peristiwa ini, pemerintah Orde Baru menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila,
Penetapan dilakukan melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat pada 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Peringatan ini bertujuan mengenang peristiwa yang hampir menggulingkan Pancasila, dan sebagai pengingat pentingnya menjaga ideologi negara dari ancaman ideologi lain.
Latar Belakang Peristiwa G30S/PKI
Pada malam 30 September 1965, sekelompok anggota PKI melakukan gerakan militer yang menyebabkan enam jenderal dan seorang perwira TNI AD tewas dalam peristiwa yang dikenal sebagai Pemberontakan G30S/PKI.
Jenazah para pahlawan revolusi tersebut ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur, dan menjadi simbol dari kekejaman gerakan tersebut. Pemberontakan ini dimaksudkan untuk mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi komunis.
Namun, upaya pemberontakan tersebut berhasil digagalkan TNI dan pemerintah yang saat itu dipimpin Presiden Soekarno dan Jenderal Soeharto. Pada 1 Oktober 1965, pemerintahan Indonesia berhasil mengendalikan kembali situasi.
Termasuk menumpas gerakan yang ingin merusak kedaulatan negara. Momentum ini menjadi dasar bagi pemerintah menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila, sebagai simbol kemenangan ideologi Pancasila atas ancaman ideologi lain.
Makna Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar peringatan atas keberhasilan negara dalam melawan pemberontakan. Tetapi, juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan negara berdasarkan ideologi Pancasila.
Peringatan ini memiliki makna mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Terutama untuk terus mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap tahun, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan revolusi yang gugur. Juga menjadi momen refleksi agar tidak melupakan sejarah dan tetap setia kepada Pancasila sebagai panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen bersejarah yang penuh makna. Peristiwa ini tak hanya menjadi pengingat atas berbagai tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan ideologi bangsa.
Fungsi Pancasila
Peristiwa kelam G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965 menjadi latar belakang utama peringatan Hari Kesaktian Pancasila, ketika Pancasila berhasil dipertahankan dari ancaman kudeta yang berupaya menggantikan ideologi negara.
Dilansir dari jurnal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berjudul Kesaktian Pancasila Dalam Membangun Kesadaran dan Keamanan Bangsa Indonesia, yang ditulis Fathurrosi, pendiri bangsa menginginkan Pancasila dijadikan dasar mengelola kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, untuk menciptakan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Pancasila pertama kali diperkenalkan secara resmi Ir Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Bung Karno menjelaskan, Pancasila merupakan dasar filosofis atau philosofische grondslag, yakni landasan mendasar yang berfungsi sebagai fondasi negara merdeka yang akan didirikan.
Selain menjadi fondasi berdirinya negara, Pancasila juga berperan sebagai ideologi nasional dan pandangan hidup bangsa. Fungsi lainnya adalah sebagai pemersatu bangsa serta pemandu dalam mencapai cita-cita nasional.
Sebagai pandangan hidup, Pancasila diharapkan menjadi bintang pemandu atau Leitstar yang mengarahkan bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan di masa depan. Karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus mencerminkan kebenaran yang tak terbantahkan, sehingga masyarakat rela menerimanya sebagai pegangan hidup.
Pentingnya kedudukan Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia membuat setiap warga negara dan penyelenggara negara berkewajiban untuk memahami, meyakini, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga dan memperkuat Pancasila menjadi tanggung jawab bersama, sehingga fondasi ini tetap kokoh dan mampu mengantisipasi perkembangan zaman. Dengan begitu, Pancasila terus relevan dalam membimbing masyarakat menuju tujuan nasional yang diinginkan.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tak hanya sebatas mengenang masa lalu, namun juga menjadi refleksi bagi seluruh rakyat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Peristiwa ini mengingatkan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang telah terbukti kokoh dalam menghadapi berbagai ancaman dari dalam maupun luar negeri.
Masyarakat diharapkan tidak hanya mengenang perjuangan para pahlawan pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Tetapi juga mengukuhkan tekad untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, diharapkan generasi penerus bangsa dapat terus menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, serta mempertahankan persatuan dan integritas bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Artikel ini ditulis oleh Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila, Jangan Keliru!
Begini perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila berdasarkan sejarah, makna, penetapan, dan peringatannya. [799] url asal
#ideologi #monumen-pancasila-sakti #sila #kemerdekaan #kepribadian-bangsa #dhianita-kusuma-pertiwi #pemerintah #republik #lahir #pertamina #lapangan-garuda #arya-wanda-wirayuda-shum #ideologi-pancasila #hari-lahir

- Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Menurut SejarahPerbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan MaknaPerbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan PenetapanPerbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Peringatan
Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahun. Kemudian lepas dari pengujung September, rakyat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Apa perbedaannya?
Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Arya Wanda Wirayuda SHum MA berpendapat, Hari Lahir Pancasila merupakan awal pembentukan ideologi negara oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.
Sementara itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai penguatan kembali ideologi Pancasila dan penolakan pada ideologi selain Pancasila oleh pemerintah usai peristiwa Gerakan 30 September (G30S)1965 dan. Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.
Arya menilai, Hari Kesaktian Pancasila menjadi penguat ideologi negara sebagai landasan idiil. Melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila, masyarakat diingatkan untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam keseharian.
"Hari Kesaktian Pancasila dapat dikatakan mitologisasi pemerintah untuk menguatkan Pancasila," ucapnya, dikutip dari laman Unair pada Senin (23/9/2024).
Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila
Berikut perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila berdasarkan sejarah, penetapan, makna, dan peringatannya.
Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Menurut Sejarah
Sejarah Hari Lahir Pancasila tercatat sejak Sukarno mengusulkan lima sila untuk menjadi dasar negara Indonesia. Usulan lima sila yang disebut Pancasila itu dipaparkan Sukarno pada pidato di persidangan BPUPKI pada 1 Juni 1945, dikutip dari Ensiklopedi Sejarah Indonesia (ESI) Kemdikbud.
Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila muncul sebagai upaya rezim Orde Baru usai peristiwa G30S untuk menggambarkannya sebagai momen perusakan ideologi Pancasila. Hari besar tersebut digambarkan sebagai kembalinya kesaktian Pancasila dan lenyapnya komunisme, seperti dikutip dari Mengenal Orde Baru oleh Dhianita Kusuma Pertiwi.
Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Makna
Makna Hari Lahir Pancasila adalah titik pembentukan dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Hari Lahir Pancasila juga menjadi titik terbentuknya ideologi negara, kepribadian bangsa, dan sumber dari segala sumber hukum.
Sedangkan makna Hari Kesaktian Pancasila adalah momen peringatan dan penghormatan para jenderal dan perwira militer yang gugur pada peristiwa G30S.
Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Penetapan
Hari Lahir Pancasila ditetapkan berdasarkan pidato Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Hari Lahir Pancasila ditetapkan jatuh pada 1 Juni 1945 sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.
Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Peringatan
Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni. Pada 1 Juni 2024, Presiden RI Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda, Kompleks Pertamina Hulu Rokan (PHR), Dumai, Riau.
Sebelumnya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Pancasila di Gedung Pancasila (2019), secara online (2020), secara hybrid (2021), Kabupaten Ende (2022), dan Monumen Nasional atau Monas (2023), dikutip dari laman BPIP.
Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Pada upacara ini, peserta upacara mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para Pahlawan Republik Indonesia yang telah gugur, khususnya pahlawan revolusi.
Sebelum Hari Kesaktian Pancasila, warga diimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang setiap tanggal 30 September. Kemudian pada 1 Oktober pukul 06.00 waktu setempat, bendera Merah-Putih dinaikkan hingga satu tiang penuh.
(twu/pal)