Kantor Imigrasi Polman adakan pelayanan Paspor Simpatik untuk memudahkan masyarakat. Layanan ini berlangsung setiap Sabtu selama Januari 2025. [502] url asal
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, menyelenggarakan pelayanan Paspor Simpatik dalam rangka menyambut Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-75. Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.
"Paspor simpatik ini tujuannya untuk meningkatkan pelayanan dan mengakomodir masyarakat yang tidak sempat datang ke kantor Imigrasi di hari kerja, jadi mereka bisa datang di hari libur dan juga untuk mengakomodir masyarakat yang jauh dan hanya bisa datang di akhir pekan," kata Kasubsi Pelayanan Perjalanan Kantor Imigrasi Polman, Angga Ingward Lyman Allagan, kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).
Pelayanan paspor simpatik berlangsung di Kantor Imigrasi Polman, Jalan Tritura, Nomor 12, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali. Pelaksanaannya setiap hari Sabtu selama bulan Januari 2025.
"Dalam bulan ini kita sudah melaksanakan dari tanggal 4, terus tanggal 11, 18 dan terakhir hari ini di tanggal 25. Jadi total sudah 4 kali," tuturnya.
Angga mengatakan pihaknya menyedikan 20 kuota yang rinciannya 10 kuota untuk walk in dan 10 lainnya untuk m-pasport. Pelayanan paspor simpatik ini mengikuti jam kerja mulai pukul 09.00 Wita-15.00 Wita.
"Untuk pelayanan paspor simpatik, itu jam pelayanannya dimulai dari jam sembilan sampai selesai. Sampai jam lima belas atau jam tiga sore," ucap Angga.
Sementara salah satu warga, Suhana mengaku terbantu dengan adanya pelayanan paspor simpatik ini. Momen ini menjadi peluang baginya yang memiliki kesibukan mengurus rumah tangga.
"Karena kalau hari biasa saya susah kemana-mana, karena harus urus rumah tangga. Waktu saya longgar saat hari libur saja, sudah ada keluarga lain yang membantu urusan di rumah," kata Suhana.
Dia pun merasa puas dengan pelayanan yang diberikan petugas. Menurut Suhana, petugas Imigrasi Polman sangat ramah sehingga membuatnya merasa nyaman.
"Alhamdulillah, saya senang urus paspor di sini. Petugasnya ramah, demikian juga dengan pelayanannya, sangat memuaskan," ujarnya.
Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Polman Adithia P Barus menuturkan, layanan paspor simpatik merupakan wujud kemudahan yang diberikan Imigrasi kepada masyarakat dalam pelayanan paspor. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung dalam peringatan HBI ke-75 tahun ini.
"Hal ini merupakan bakti kami insan Imigrasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, sebagaimana tajuk peringatan HBI tahun ini, yakni Melayani, Mengabdi, dan Berinovasi," pungkas Adithia.
Imigrasi Sulbar ziarah ke Taman Makam Pahlawan dalam rangka Hari Bhakti Imigrasi ke-75. Kegiatan ini menghormati jasa pahlawan dan menumbuhkan nasionalisme. [411] url asal
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar (Polman) melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Rea Timur di Polman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi ke-75.
"Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan kepada jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Sulbar, Said Noviansyah dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan upacara tabur bunga di TMP Rea Timur Polman, Kamis (23/1). Acara tersebut dihadiri pegawai dari Kantor Imigrasi Polewali Mandar, Balai Pemasyarakatan Polewali, serta Lembaga Pemasyarakatan Polewali.
Kegiatan diawali dengan pemberian penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa. Prosesi selanjutnya berupa peletakan karangan bunga di tugu TMP dilanjutkan ziarah dan tabur bunga.
"Semangat perjuangan para pahlawan harus menjadi inspirasi bagi kami, khususnya insan Imigrasi, untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Said.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan solidaritas di antara para pegawai. Said berharap momentum ini memperkuat komitmen seluruh jajaran Imigrasi dalam mengemban tugas dan tanggung jawab mereka.
"Melalui kegiatan tabur bunga ini, diharapkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dapat terus dihayati dan diwariskan kepada generasi penerus," tambah Said.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Polman Adithia P Barus menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan. Dia menegaskan semua pihak bertanggung jawab meneruskan perjuangan tersebut.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan dengan bekerja keras, tulus, dan penuh integritas. Dengan begitu, kita dapat memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara," ucap Adithia.
Kantor Imigrasi Polman mendeportasi pria Malaysia berinisial WA yang overstay 7 bulan untuk berobat. WA juga dicekal 6 bulan kembali ke Indonesia. [428] url asal
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar (Polman) di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), mendeportasi pria berkewarganegaraan Malaysia berinisial WA (18). Warga negara asing (WNA) tersebut menetap di Kabupaten Polman melebihi batas waktu yang ditentukan lantaran sedang berobat.
"Kebetulan kemarin tindakan administratif keimigrasian yang kami lakukan, karena memang warga negara Malaysia ini overstay sehingga kami lakukan pendeportasian," kata Kasi Intelejen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II Polman Aquarius kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Aquarius menyampaikan itu dalam kegiatan Media Gathering yang berlangsung di Kantor Imigrasi Polman, Jalan Tritura Nomor 12, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Senin (16/12) sekira pukul 10.00 Wita. Aquarius mengungkapkan, WA sudah 7 bulan menetap di Desa Mirring, Kecamatan Binuang.
"Bulan Oktober (dideportasi), 7 bulan (menetap)," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkap tujuan WA ke Indonesia untuk berobat di kampung halaman ibunya. WA memiliki ibu berkewarganegaraan Indonesia dan tinggal di Desa Mirring, Kecamatan Binuang.
"Dia (WA) itu bapaknya kan warga negara Malaysia, mamanya orang Mirring (Indonesia). Dia itu bersaudara 5 orang semuanya WNA," ujar Aquarius
"Yang paling bungsu ini (WA) yang datang (ke Indonesia), dia kecelakaan di Malaysia datang ke Mirring untuk berobat. Karena berobat habis kecelakaan jadi overstay sampai 7 bulan," sambungnya.
Menurut Aquarius, WA sempat melakukan perpanjangan izin tinggal selama 30 hari. Dia memperkirakan WA lupa melapor ke kantor Imigrasi Polman karena sedang berobat.
"Visanya cuman 30 hari, diperpanjang sekali jadi total 60 hari," tuturnya.
WA baru melapor ke Kantor Imigrasi Polman ketika hendak berkoordinasi karena ingin pulang ke Malaysia. Selain mendeportasi, Aquarius juga mengungkap jika WA dicekal 6 bulan kembali ke Indonesia.
"Dia (WA) datang ke sini mau koordinasi karena mau balik ke Malaysia, disitulah ketahuan akhirnya kami deportasi," jelas Aquarius.
Kantor Imigrasi Polman luncurkan program Larasati Care, layanan foto paspor di rumah sakit untuk warga sakit. Daftar online dan nikmati kemudahan pelayanan. [577] url asal
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar (Polman) di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), memiliki program bernama Larasati Care (layanan foto paspor di rumah sakit sepenuh hati dan peduli). Program ini memungkinkan warga yang sedang sakit dan butuh paspor mendapat pelayanan langsung di rumahnya.
"Lewat Larasati Care, kalau masyarakat ada yang sakit terus mau berobat ke luar negeri, dia butuh paspor, saya menyediakan pelayanan mudah, hubungi kami, kami ke rumah, kami bawa perlengkapan, foto di sana, paspor jadi langsung kami antarkan, supaya keluarga tidak kesulitan dan merasa terbantu secara psikis," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polman, Adithia P Barus kepada detikSulsel di kantornya, Senin (9/12/2024).
Foto: Kepala Kantor Imigrasi Polman, Adithia P. Barus. (Abdy Febriady/detikcom)
Diketahui, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polman terletak di Jalan Tritura Nomor 12, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali. Program Larasati Care mulai diterapkan sejak bulan November tahun 2023 lalu.
"Diterapkan pada saat saya di sini, 2023 bulan 11," ungkap Adithia.
Lebih lanjut, Adithia menuturkan, program Larasati Care merupakan hasil inovasinya. Dikembangkan dari program Larasati saat dirinya bertugas di Medan.
"Saya bikin program kebetulan karya saya sendiri. Dulu inovasi ini waktu di Medan sudah ada dan saya coba kembangkan menjadi Larasati Care," ujarnya.
Adithia mengungkapkan, warga yang hendak memanfaatkan program Larasati Care hanya perlu mendaftar secara online, atau menghubungi petugas imigrasi melalui nomor layanan yang telah disiapkan untuk diberi petunjuk lebih lanjut.
"Jadi orang tidak perlu datang ke kantor, cukup daftar di link yang sudah tersedia atau menghubungi petugas di media sosial melalui nomor telepon kita. Nanti kita pandu. Kirim saja datanya ke kita, nanti kita ke sana," terangnya.
Dia juga memastikan syarat untuk mengakses layanan Larasati Care tidak rumit. Warga hanya perlu membuktikan jika kondisi mereka betul-betul sedang sakit sehingga tidak dapat mendatangi kantor Imigrasi.
"Yang penting mereka bisa membuktikan kalau memang lagi kondisi sakit. Gak mesti harus pakai surat sakit, mungkin mereka bisa fotokan ke kita kalau memang kondisinya lagi sakit," jelas Adithia.
Hanya saja kata dia, hingga saat ini belum satupun warga yang memanfaatkan layanan Larasati care. Meski sosialisasi telah dilakukan termasuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung program tersebut.
"Sayangnya belum ada yang menggunakan (Larasati Care) padahal sudah kita siapkan sarana dan prasarana medianya. Kita sosialisasikan ke rumah sakit, kita sosialisasikan ke masyarakat," tandasnya.
Adithia berharap warga memanfaatkan program Larasati Care. Sebab, program ini sengaja dibuat untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang berbasis Hak Asasi Manusia (HAM).
"Layanan itu gunanya untuk memfasilitasi orang sakit. Itulah output pelayanan berbasis HAM kita," pungkas Adithia.
Kantor Imigrasi Polman meraih penghargaan P2HAM untuk kelima kalinya. Fasilitas ramah HAM dan pelayanan berkualitas menjadi prioritas utama. [850] url asal
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar (Polman) di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), mendapat penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM (P2HAM) Tahun 2024 dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Nataulis Pigai. Kantor Imigrasi Polman sukses mempertahankan prestasi tersebut untuk kelima kalinya.
"Jadi minggu lalu kita dapat penetapan dari menteri HAM dulu Dirjen HAM, sekarang sudah jadi kementerian. Salah satunya, kantor imigrasi Polman dapat penghargaan pelayanan publik berbasis HAM," kata Kepala Kantor Imigrasi Polman, Adithia P. Barus kepada detikSulsel di kantornya, Senin (9/12/2024).
Foto: Kepala Kantor Imigrasi Polman, Adithia P. Barus. (Abdy Febriady/detikcom)
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polman terletak di Jalan Tritura Nomo 12, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali. Penetapan penghargaan untuk Kantor Imigrasi Polman tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Hak Asasi Manusia, Nomor : MHA-04.UM.04.01 Tahun 2024, tentang penetapan predikat unit kerja pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia tahun 2024.
Keputusan tersebut ditetapkan di Jakarta, pada 26 November 2024, dibubuhi cap stempel dan tanda tangan Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Natalius Pigai.
Menurut Adithia, ada sejumlah ketentuan yang mesti terpenuhi untuk mendapatkan penghargaan P2HAM. Termasuk kesiapan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM) petugas yang terlatih.
"Untuk mendapatkan itu sudah ada ketentuan dan aturan yang mesti dilaksanakan, terutama mengenai sarana dan prasarana pendukung HAM. Yang paling penting SDM-nya, harus benar-benar bisa menyentuh pelayanan berbasis HAM," ungkapnya.
Adithia membeberkan kelompok masyarakat yang mendapat prioritas pelayanan berbasis P2HAM. Mulai dari balita, ibu hamil, lanjut usia (lansia) hingga kaum difabel.
"Kaum yang masuk prioritas itu kan, balita, ibu hamil, lansia, kaum difabel. Bagaimana aspek penunjang itu secara sarana dan prasarana dan aspek SDM kita, yang juga mampu melayani mereka," tutur Adithia.
Foto: Toilet khusus disabilitas dengan fasilitas lengkap di Kantor Imigrasi Polman. (Abdy Febriady/detikcom)
Dia juga menuturkan sejumlah sarana dan prasarana yang telah disiapkan untuk memaksimalkan pelayanan kepada pengunjung. Terkhusus untuk kelompok prioritas dimaksud.
"Di luar ada parkir disabilitas, guiding block, jalur landai, ada kursi roda, ada alat bantu, kita sediakan juga buku baca braille. Yang mau menyusui, ada ruang menyusui, ada fasilitas kulkasnya, ada alat kebutuhan pampers, tisu basah segala macam," terang Adithia.
Bahkan, lanjut Adithia, saat ini di kantornya tersedia sejumlah fasilitas tambahan sebagai bentuk pelayanan untuk meningkatkan kenyamanan buat pengunjung lainnya. Fasilitas yang dimaksud, diantaranya musala, halte pengunjung, toilet khusus untuk disabilitas yang dilengkapi lampu emergency dan tombol darurat, ruang bermain anak, hingga fasilitas fotocopy, snack, minuman teh maupun kopi yang dapat dinikmati pengunjung secara gratis.
"Coba, orang bikin paspor tapi servis yang dikasih itu lebih dari paspor sebenarnya. Fasilitas-fasilitas lain yang bisa masyarakat nikmati secara gratis. Fotocopy di bawah ada kita sewa setahun, itu public servis, perlu saya tekankan gratis tidak bayar, snack gratis, foto copy gratis, tisu basah di ruang menyusui, pampers, semuanya gratis," ucapnya.
"Dari mulai wifi segala macam, yang tidak berkepentingan menunggu di halte (ruang tunggu), bisa masuk mengakses layanan. Beberapa rencana saya mau taruh di halte, kan sudah ada tv (televisi) tuh, tv layanan, ada informasi publik yang bisa diterima, nanti dikasih tuh, biar nanti mereka ada sarana bisa sambil nungu, ngopi, ngeteh buat sendiri," sambung Adithia.
Foto: Area bermain anak di Kantor Imigrasi Polman. (Abdy Febriady/detikcom)
Dalam upaya mewujudkan P2HAM di Kantor Imigrasi Polman, Adithia mengaku melakukan perencanaan yang terukur, termasuk memastikan integritas setiap petugas.
"Untuk mewujudkan itu kalau kita nggak punya niat, susah melakukan itu. Yang pertama pasti integritas dulu, baru kita mengalokasikan sarana dan prasarana dengan perencanaan yang tepat. Karena itukan semua butuh anggaran, makanya kita harus melakukan perencanaan ke pusat secara terukur, baik, ada hasilnya yang memang benar, sehingga diharapkan itu bisa menjadi penilaian yang baik. Dan Alhamdulillah kita dapat penilaian yang gak sia-sia," pungkas Adithia.
Sementara salah satu pengunjung bernama Ansar mengaku takjub dengan sejumlah fasilitas layanan yang disiapkan pihak Kantor Imigrasi Polman. Dia pun berharap semua kantor pemerintah bisa meniru model pelayanan yang telah diterapkan kantor Imigrasi Polman.
"Sejujurnya, baru kali ini saya mendapati ada kantor pemerintah yang memberikan pelayanan sangat luar biasa, tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman, tetapi juga membuat kita betah, dan itu hanya ada di kantor Imigrasi Polman. Saya sangat berharap, model pelayanan ini bisa terus diterapkan dan kelak bisa menjadi contoh kantor-kantor lain," ujar Ansar.