Jakarta -
Warga negara Ghana, KUV, yang ngamuk di dalam supermarket apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan, sempat dimediasi pihak imigrasi dan polisi. Mediasi itu dilakukan usai KUV melakukan kekerasan terhadap pekerja cat di apartemen.
"Setelah mediasi WNA tersebut atas nama KUV, tidak kooperatif dan berbelit. Di mana pada pukul 17.20 WIB WNA tersebut turun dari unit," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
Upaya mediasi pada Senin (21/4) yang dilakukan oleh pihak Imigrasi itu gagal. KUV malah keluar dari apartemen sambil membawa pisau dan anaknya.
"WNA tersebut turun dari unit dengan membawa sebilah pisau bersama anaknya usia 4 tahun. WNA tersebut pergi menggunakan mobil Agya nomor polisi B-2361-SYP dan berhenti di depan pintu masuk mal," ujarnya.
Ade menjelaskan pihak keamanan apartemen dan imigrasi meminta bantuan ke Polsek Pancoran untuk mengamankan KUV. Namun, WNA tersebut tidak kooperatif dan lari ke dalam supermarket.
"Di dalam Farmers Market, WNA tersebut mengamuk kembali, memecahkan barang-barang yang ada di dalam Farmers Market," jelas Ade Ary.
Dia mengatakan pihak Polsek Pancoran kembali melakukan upaya mediasi dengan WNA tersebut. Akhirnya, WNA tersebut sempat luluh dengan kesepakatan mau keluar dari Supermarket dengan dikawal kepala mal Kalibata City berinisial V.
"Sampai di area gate 2, keadaan kembali ricuh dengan keadaan saudari V dicekik (disandera) oleh WNA tersebut," kata Ade Ary.
Dia menjelaskan salah seorang sekuriti berupaya melawan KUV saat WN Ghana itu mencekik V. Namun, WNA itu kabur lagi ke sebuah klinik.
"WNA tersebut melarikan diri ke area klinik," ujar Ade Ary.
Sekitar pukul 20.00 WIB, tim piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan ikut membantu menangani aksi anarkis WNA tersebut. Akhirnya, WNA tersebut diamankan dan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
(haf/haf)Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini