KLATEN, KOMPAS.com - Belakangan ini beredar video seorang pengendara di Jepang kena tilang petugas, karena tidak berhenti di persimpangan.

Padahal, kondisi jalan tampak lengang, sehingga mobil tersebut tetap aman meski terus melaju.

Rupanya, ketegasan penegakkan hukum tersebut, dapat menciptakan budaya berkendara yang baik, bagi masyarakat Jepang khususnya. Meski demikian, Indonesia patut menirunya agar sistem lalu lintas menjadi lebih baik.

Director Japan Indonesia Driving School (JIDS) Bowo Kristianto mengatakan petugas penegak hukum di Jepang sangat ketat dalam menindak segala bentuk pelanggaran berlalu lintas.

“Terkesan sepele, berhenti di persimpangan, meski kondisi lalu lintas lengang tetap menjadi kewajiban, itu budaya berkendara yang berkeselamatan,” ucap Bowo kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bowo mengatakan, setiap ada tulisan berhenti, seperti di pelintasan kereta api atau zebra cross, pengendara wajib berhenti.

“Sebenarnya itu bukan budaya instan, tapi mulanya dipaksa dengan aturan dan penegakan hukum yang tegas, selain itu dendanya besar,” ucap Bowo.

View this post on Instagram

A post shared by Sixtytwo Info (@sixtytwoinfo)

Bowo mengatakan, dengan ketegasan penegakkan hukum lalu lintas, masyarakat akan menyesuaikan diri. Akhirnya, tertib berlalu lintas menjadi budaya yang melekat pada suatu bangsa.

“Di Indonesia aturan lalu lintas sudah ada dan baik, tapi penegakan hukumnya lemah, sehingga seakan-akan aturan tersebut tidak ada, itu sebabnya pengendara masih banyak yang melanggar,” ucap Bowo.

Bowo mengatakan, aturan berlalu lintas sebenarnya dibuat guna meningkatkan keselamatan berkendara, sekecil apapun wujud pelanggaran harus ditegakkan sanksinya.