YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Mugiyanto menyebut, pihaknya telah menurunkan tim terkait kasus pemerkosaan oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Tim yang diturunkan dari Kanwil Kementerian HAM Jawa Barat. Pihaknya tidak menjelaskan secara detail temuan dari tim tersebut.
“Dan tim kami dari Hak Asasi Manusia sudah turun lapangan itu dari teman-teman Kanwil itu aja,” kata Mugiyanto saat ditemui di Gedung Keuangan Negara, Kota Yogyakarta, Minggu (13/4/2025).
Pihaknya berharap, kejadian dokter memerkosa keluarga pasien tidak terulang lagi.
“Kalau dari Kementerian Hak Asasi Manusia saya pikir kita sudah bersikap, ya bahwa hal tersebut tidak boleh terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, Universitas Padjadjaran (Unpad) angkat bicara terkait kasus pemerkosaan oleh peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.
Rektor Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam dan segera menindaklanjuti kasus tersebut dengan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh jalur pendidikan, tak terbatas pada lokasi kejadian.
"Unpad pun tentu tidak akan tinggal diam. Semua proses akan kita evaluasi. Jadi jangan sampai dihentikan (program PPDS) di Hasan Sadikin, tetapi proses yang berjalan tanpa kita evaluasi. Kita tetap evaluasi ke tempat lain," kata Arief dikutip dari Antara, Sabtu (12/4/2025).
Menurut Arief, langkah ini penting agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Seluruh proses, harus diperbaiki dan harus dipastikan bahwa kejadian seperti kemarin tidak berulang kembali. Kami baru saja dua hari yang lalu mengirimkan surat instruksi kepada fakultas untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh," ucapnya.