SAMARINDA, KOMPAS.com – Tiga anggota Polresta Samarinda diduga terlibat dalam penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu ke ruang tahanan.

Ketiga oknum tersebut merupakan personel Satuan Samapta dengan pangkat bintara, yakni dua Brigadir Polisi Dua (Bripda) dan satu Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) yang berinisial EP, FDS, dan AADS.

Informasi yang diperoleh Kompas.com menyebutkan bahwa sabu-sabu tersebut diselundupkan dalam nasi bungkus untuk seorang tahanan narkoba bernama Angga pada Minggu (30/3/2025) sekitar pukul 21.00 Wita.

Tahanan itu diduga telah “berkoordinasi” dengan salah satu petugas jaga, AADS, untuk memasukkan bungkusan tersebut tanpa pemeriksaan, dengan imbalan sebesar Rp 1 juta.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar membenarkan adanya keterlibatan ketiga oknum tersebut.

“Benar, Mas. Betul ada oknum anggota jaga tahanan yang lalai dengan membiarkan adanya narkoba masuk ke Rutan Polresta Samarinda,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis (24/4/2025).

Tujuh paket sabu

Hendri menambahkan bahwa ketiga anggota tersebut telah menjalani pemeriksaan oleh Unit Provos Sipropam dan kini ditahan di tempat khusus (patsus) untuk menjalani proses sidang disiplin dan kode etik profesi.

Dari laporan yang diterima, sabu-sabu yang diselundupkan mencapai tujuh paket.

Barang bukti pendukung berupa video, foto uang tunai, dan bukti transfer telah diamankan sebagai bagian dari penyelidikan.

Tersangka penerima sabu, Angga, merupakan tahanan kasus narkoba jaringan antarprovinsi yang ditangkap pada Januari 2025 lalu.

Saat itu, polisi menyita barang bukti berupa sabu-sabu seberat 0,52 gram dan uang tunai sebesar Rp 56 juta di Jalan Pelita II, Kecamatan Sambutan, Samarinda.