KOMPAS.com - Media Vietnam, Thethao 247, mengingatkan FIFA agar menghukum timnas Indonesia usai menang atas Bahrain di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (25/3/2025).
Hal itu dituliskan dalam artikelnya yang berjudul "FIFA turun tangan, Indonesia menghadapi hukuman yang sangat berat".
Thethao 247 menyoroti adanya momen tidak terpuji yang dilakukan suporter Indonesia kepada timnas Bahrain saat bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Dalam kemenangan Indonesia atas Bahrain dengan skor 1-0, sejumlah suporter tim Indonesia meninggalkan kesan buruk saat mencemooh lagu kebangsaan timnas Bahrain," tulis mereka, Selasa (1/4/2025).
"FIFA bisa saja memberikan sanksi berat kepada tim Indonesia ketika suporternya mencemooh lagu kebangsaan tim Bahrain pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran 3 belum lama ini," tambahnya.
Media Vietnam ingin agar FIFA beri sanksi Indonesia
Usai pertandingan, pelatih Bahrain Dragan Talajic bahkan secara terbuka mengakui sangat kecewa dengan perilaku tersebut.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Taajic mengaku hormat kepada masyarakat Indonesia yang hadir ke stadion.
Namun, tindakan yang dilakukan puluhan ribu suporter saat mencemooh lagu kebangsaan Bahrain dinilai sangat tidak pantas.
"Saya minta maaf sebelumnya karena harus memberikan satu detail lagi. Saya datang ke sini sebagai perwakilan Bahrain. Ketika lagu kebangsaan kami dimainkan, 65.000 orang tidak menghormatinya," kata Talajic.
"Jadi saya minta maaf. Saya mengenal Indonesia jauh lebih baik dari ini," tambahnya.
Menurut Thethao 247, tindakan dari suporter ini bisa saja membuat timnas Indonesia mendapat hukuman dari FIFA seperti yang dialami Bahrain pada 2024 lalu.
Pasalnya, pada Oktober 2024 di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, ketika Bahrain menjamu Jepang di kandang sendiri, pendukung The Reds dikritik karena mengarahkan laser ke beberapa pemain Jepang.
Selain itu, para pendukung tuan rumah juga meniup peluit ketika lagu kebangsaan Jepang dimainkan sebelum pertandingan. Pelatih Hajime Moriyasu sangat marah dengan tindakan ini.
"Setiap negara memiliki budaya dan perspektif yang berbeda, saya ingin menghormati keberagaman itu," kata Moriyasu setelah pertandingan.
"Namun, saya tidak ingin ada lagi ejekan saat lagu kebangsaan dikumandangkan. Bahrain memainkan pertandingan profesional, saya harap para penggemar mereka melakukan hal yang sama," tambahnya.
Akibat insiden tersebut, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) didenda 10.000 Franc Swiss (lebih dari 11.000 dollar AS) oleh FIFA. Adapun jumlah ini sekitar Rp 193 juta (Kurs rupiah Rp 19.380).