Sukabumi -
Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi yang berlokasi di Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi cukup berbeda di momen Hari Raya Idulfitri. Lapas ini membuka 'open house' untuk keluarga narapidana (napi).
Pantauan detikJabar, Senin (31/3/2025) pukul 11.30 WIB suasana di depan lapas ramai oleh keluarga yang ingin menjenguk anggota keluarganya yang terlibat pidana. Mereka tampak duduk sambil membawa bingkisan khas makanan Lebaran dan menunggu nomor antrean dipanggil petugas.
Sejumlah keluarga yang hadir mengaku bersyukur dengan adanya program kunjungan ini. Entin (30) warga Cisaat, yang datang untuk menemui suaminya di Lapas Sukabumi, tidak bisa menyembunyikan rasa harunya.
"Alhamdulillah, akhirnya bisa ketemu langsung setelah sekian lama. Kami bawa ketupat dan opor supaya bisa makan bareng. Meski hanya 15 menit, ini sudah cukup buat kami melepas rindu," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Hal yang sama dirasakan oleh Rahmat (50), warga Cibadak, yang datang bersama istrinya untuk bertemu putranya yang sudah dua tahun menjalani masa tahanan.
"Senang sekali bisa melihat dia dalam keadaan sehat. Kami bawa kue kering biar tetap bisa merasakan lebaran. Tadi di dalam ngobrol-ngobrol saja sambil makan bareng meskipun cuma sebentar," ucap dia.
Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Budi Hardiono menyatakan bahwa kunjungan keluarga ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 31 Maret hingga 2 April 2025 dari pukul 09.00-15.00 WIB. Namun, jika dalam periode tersebut masih terjadi kepadatan, pihak lapas akan mempertimbangkan penambahan satu hari kunjungan.
"Kami sudah menyiapkan panitia dan sarana prasarana yang diperlukan. Seluruh layanan ini kami pastikan gratis," ujar Budi kepada detikJabar di lokasi.
Suasana momen lebaran di Lapas Kelas IIB Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikJabar |
Pihaknya juga menetapkan prosedur kunjungan yang ketat demi keamanan dan menghindari penyelundupan barang-barang terlarang. Proses dimulai dengan pendaftaran, penggeledahan badan dan barang bawaan, penggantian sandal, serta pengawasan di ruang kunjungan.
Setiap warga binaan diperbolehkan menerima lima anggota keluarga dalam satu sesi kunjungan. Jika jumlah pengunjung lebih dari itu, maka kunjungan akan dibagi menjadi dua kloter.
"Kami kasih waktu minimal 15 menit, tapi kalau keadaan tidak terlalu padat, bisa sampai 20-25 menit," jelasnya.
Keluarga yang datang mayoritas membawa makanan khas Lebaran seperti kue kering, ketupat, dan opor ayam agar bisa menikmati momen makan bersama di area kunjungan. Untuk keamanan, semua makanan yang masuk akan dipindahkan ke wadah plastik bening di ruang penggeledahan.
Area kunjungan sendiri menggunakan lapangan dalam lapas, yang biasanya dipakai untuk olahraga dan ibadah. Dengan konsep ruang terbuka, diharapkan interaksi keluarga bisa lebih nyaman dan hangat.
"Kami ingin mereka tetap merasakan kebersamaan Idulfitri, meskipun dalam keterbatasan," tutupnya.
(yum/yum)