KOMPAS.com - Kuasa hukum aktor Kim Soo Hyun, pengacara Kim Jong Bok dari LKB & Partners, menjawab pertanyaan CBS NoCut News tentang apakah akan ada gugatan tambahan untuk pencemaran nama baik terkait klaim hubungan di bawah umur.

Sebelumnya, pada 20 Maret 2025, pihak Kim Soo Hyun mengajukan gugatan pidana terhadap keluarga mendiang Kim Sae Ron dan Garo Sero Research Institute.

Alasannya karena adanya dugaan pelecehan atau penghinaan seksual karena Garo Sero merilis foto Kim Soo Hyun dengan hanya mengenakan celana dalam dan baju kaus.

"Kami sedang meninjau potensi tindakan hukum, sesuai dengan pernyataan resmi pertama," ujar kuasa hukum Kim Soo Hyun, dilansir Koreaboo, Jumat (21/5/2025).

"Untuk saat ini, kami sebisa mungkin menahan diri untuk tidak melakukan tindakan hukum lebih lanjut. Kami tidak punya pilihan selain mengajukan keluhan kali ini karena ada risiko bahwa foto-foto eksplisit yang bersifat ekstrem akan terus dirilis," tambahnya.

Keputusan tidak mengajukan gugatan pidana lain diambil dengan pertimbangan bahwa Kim Sae Ron baru saja meninggal dunia dan keluarga serta mantan agensinya masih dalam suasana berduka.

Sementara media Korea menyimpulkan bahwa tindakan hukum langsung tidak mungkin dilakukan.

Di sisi lain, keluarga Kim Sae Ron belum mengambil tindakan hukum langsung terhadap Kim Soo Hyun.

Mereka hanya mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap YouTuber Lee Jin Ho, yang telah mengungkapkan masalah pribadi Kim Sae Ron semasa hidupnya.

JAKARTA, KOMPAScom- Agensi aktor ternama Kim Soo Hyun, Gold Medalist, menyatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap Garosero Research Institute (Ga Se Yeon) atas penyebaran informasi palsu mengenai kehidupan pribadi sang aktor.

Tuduhan itu menyebutkan bahwa Kim Soo Hyun pernah menjalin hubungan asmara dengan mendiang aktris Kim Sae Ron sejak tahun 2015.

Pada 10 Maret 2025, Gold Medalist merilis pernyataan resmi yang dengan tegas membantah klaim yang dibuat oleh saluran YouTube kontroversial tersebut.

"Klaim yang dibuat oleh Garosero Research Institute mengenai Kim Soo Hyun di YouTube hari ini sepenuhnya salah," kata agensi, dikutip dari Allkpop, Senin (10/3/2025).

"Perusahaan kami akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum sekuat mungkin terhadap Garosero Research Institute karena telah menyebarkan informasi yang tidak benar," lanjutnya.

Tuduhan ini pertama kali mencuat dalam saluran YouTube Kim Se Ui (Kim Say), yang dikenal sering mengunggah konten kontroversial.

Dalam video tersebut, seseorang yang mengaku sebagai bibi dari mendiang Kim Sae Ron mengungkapkan bahwa aktris itu menjalin hubungan dengan Kim Soo Hyun pada 2015, ketika Kim Sae Ron masih berusia 15 tahun dan Kim Soo Hyun berusia 27 tahun.

Disebutkan bahwa hubungan tersebut berlangsung selama enam tahun hingga 2021.

Selain itu, Ga Se Yeon juga menuding adanya kolusi antara Gold Medalist dan YouTuber Lee Jin Ho dalam upaya mencemarkan nama baik Kim Sae Ron pasca kecelakaan yang melibatkan aktris itu saat mengemudi dalam keadaan mabuk.

Gold Medalist dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai fitnah yang tidak berdasar.

"Tuduhan ini, bersama dengan berbagai klaim jahat lainnya terhadap perusahaan kami dan Kim Soo Hyun, sepenuhnya salah, dan kami tidak dapat mengabaikannya," ujar agensi.

Gold Medalist juga menyatakan rasa dukanya atas meninggalnya Kim Sae Ron dan menyesalkan adanya spekulasi yang merusak reputasi mendiang.

Agensi tersebut mengecam keras tindakan Garosero Research Institute karena menyebarkan rumor tanpa bukti yang hanya bertujuan untuk mencemarkan nama baik.

"Kami sangat sedih atas berita kematian mendiang Kim Sae Ron, karena ia pernah menjadi bagian dari perusahaan kami, dan kami turut berduka cita atas kepergiannya," ucap perwakilan Gold Medalist.

Agensi juga memperingatkan agar publik tidak turut menyebarkan klaim tidak berdasar dan memperkuat rumor yang menyesatkan. Mereka menegaskan akan mengambil langkah hukum yang tegas untuk melindungi hak dan reputasi Kim Soo Hyun.

"Mohon menahan diri untuk tidak menyebarkan, memperkuat, atau mereproduksi informasi palsu yang tidak berdasar. Akhiri penyebaran klaim yang menyesatkan," tutur Gold Medalist dengan tegas.