Istri Agus Difabel Belum Jenguk Suaminya di Lapas Kuripan
Kepala Lapas Kelas IIA Kuripan, Muhammad Fadli, menuturkan I Wayan Agus Suwartama belum pernah dijenguk oleh istrinya, Ni Luh Nopianti, sejak nikah adat. [308] url asal
#agus-difabel-nikah #lapas-kuripan #lombok-barat #ntb #nusa-tenggara-barat #lembaga-pemasyarakatan #keluarga #istri-agus-difabel-belum-jenguk-suaminya #pernikahan-agus #keluarga-warga-desa-ulakan #rumah #istri
Lombok Barat - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuripan, Muhammad Fadli, menuturkan I Wayan Agus Suwartama belum pernah dijenguk oleh istrinya, Ni Luh Nopianti. Pria difabel yang terjerat kasus pelecehan seksual tersebut menikah secara adat pada Kamis (10/4/2025) lalu.
"Belum pernah dijenguk (oleh istrinya)," tutur Fadli, Kamis (17/4/2025). Agus pun masih beraktivitas seperti biasa di Lapas.
Menurut Fadli, Lapas IIA Kuripan tidak ada kaitannya dengan pernikahan Agus. Apalagi, pernikahan secara adat itu tidak digelar di Lapas yang berada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu.
Sebelumnya, Perbekel Desa Ulakan, I Ketut Sumendra, menuturkan keluarga Nopianti sempat melarang putrinya menikah dengan Agus lantaran usia perempuan itu masih 18 tahun. Belakangan, keluarga warga Desa Ulakan, Karangasem, itu luluh dan mengizinkan putrinya menikah dengan Agus meski pria difabel tersebut terjerat kasus pelecehan seksual.
Acara adat pernikahan tersebut digelar di rumah Nopianti. Adapun, kehadiran Agus digantikan oleh sebilah keris.
(gsp/hsa)
Cerita Warga Palembang Kunjungi Keluarga di Rutan Saat Lebaran: Bawa Makanan-Baju
Rutan Kelas 1 Palembang membuka kunjungan keluarga warga binaan di hari Idul Fitri 1446 H. Momen ini pun dimanfaatkan ratusan keluarga binaan. [360] url asal
#palembang #rutan-palembang #keluarga-rutan #rutan-kelas-1-palembang #lebaran #sinta #opor-ayam #keluarga #suami #petugas #keluarga-warga #kunjungan-keluarga #tahanan-negara #baju #kelas #kunjungi-keluarga #david-rose
Palembang - Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Palembang membuka kunjungan keluarga warga binaan di hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah. Momen ini pun dimanfaatkan ratusan keluarga binaan berkunjung ke rutan dengan membawa berbagai makanan dan juga baju Lebaran.
Kepala Rutan Kelas 1 Palembang David Rosehan mengatakan guna mengantisipasi kepadatan pengunjung pihak rutan menyiapkan beberapa loket pendaftaran keluarga warga binaan yang akan berkunjung.
Kata dia, petugas rutan juga memeriksa barang bawaan pengunjung melalui pemeriksaan mesin x ray yang berkunjung.
"Ya hari ini kita membuka kunjungan bagi keluarga warga binaan di hari Lebaran pertama dari pukul 09.00 -11.30 WIB dan dilanjutkan dari pukul 13.00-16.00 WIB. Kemungkinan ribuan keluarga yang datang hari ini," katanya kepada wartawan, Senin (31/3/2025).
"Kita minta petugas ketat dan selektif dalam melihat bawakan makanan yang dibawa keluarga," sambungnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung bernama Sinta mengatakan membawa baju Lebaran dan masakan rendang untuk keponakannya yang ditahan di Rutan Kelas 1 Palembang.
"Ini saya bawa baju untuk ganti- ganti keponakan, sama makanan kesukaan setiap Lebaran, rendang dan sayur buncis," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Fitri yang membesuk suaminya membawa makanan kesukaan suaminya yakni opor ayam.
"Ya hari ini bawa opor ayam untuk suami saya, tidak lama lagi keluar suami saya," katanya.
(csb/csb)
45 Napi yang Kabur Diantar Keluarga Kembali ke Lapas Kutacane, Sisa 7 Orang
Total 45 napi kini telah kembali ke Lapas Kutacane dengan diantar keluarga. [274] url asal
#lapas-kutacane #napi-lapas-kutacane-kabur #narapida-lapas-kutacane #narapidana-lapas-kutacane #bupati-aceh-tenggara #rika-aprianti #keluarganya #narapidana #takjil #kabur #keluarga-warga #kapasitas-lapas #permasy
Jakarta - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigras dan Permasyarakatan menjelaskan perkembangan kasus 52 narapidana di Lapas Kutacane, Aceh, yang sempat kabur. Total 45 napi kini telah kembali ke Lapas Kutacane dengan diantar keluarga.
"Dari 52 yang meninggalkan Lapas Kutacane, sampai hari ini telah 45 warga binaan yang diantarkan keluarganya kembali ke Lapas Kutacane," kata Kabag Humas dan Protokol di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan, Rika Aprianti, kepada wartawan, Sabtu (15/3/2025).
'Alhamdulilah satu per satu warga binaan yang sempat meninggalkan Lapas Kutacane telah kembali ke lapas diantar keluarga masing-masing," sambungnya.
Rika mengatakan pencarian kepada napi yang belum kembali masih dilakukan. Ditjenpas Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan juga mengapresiasi kepada Bupati Aceh Tenggara hingga tokoh masyarakat setempat dalam membujuk para napi yang sempat kabur untuk kembali ke lapas.
"Terima kasih kepada Bupati Aceh Tenggara bersama jajarannya Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan agama, keluarga warga binaan, kepolisian, kodim dan semua unsur forkopimda yang telah banyak membantu," ujar Rika.
Aksi pelarian para napi itu terjadi pada Senin (10/3) sekitar pukul 18.20 WIB. Mereka kabur ke arah penjual takjil yang berjualan di depan lapas.
Awalnya tercatat ada 49 orang tahanan yang sempat kabur, beberapa di antaranya telah tertangkap. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengatakan jumlah penjaga di lapas tersebut hanya enam orang.
"Ya, kan tentunya kita yang jaga cuma enam orang," kata Agus di Kementerian Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).
Agus menjelaskan bahwa kapasitas lapas itu adalah 100 orang. Namun, lapas itu diisi 368 orang.
"Bahwa kapasitasnya sebenarnya cuma 100, sekarang ada 368 (napi)," katanya.
(ygs/idh)