KOMPAS.com - Sebanyak 931 narapidana turut ambil bagian dalam memadamkan kebakaran besar yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS).

Untuk diketahui, kebakaran Los Angeles terjadi sejak Selasa (7/1/2025) dan telah menewaskan 24 orang.

Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California mengatakan, ratusan narapidana itu bekerja sepanjang waktu.

Dikutip dari News18, Senin (13/1/2025), mereka bertugas untuk memotong jalur api dengan membersihkan vegetasi, serta memindahkan bahan bakar yang tersimpan di sejumlah bangunan.

Upsya ini diharapkan bisa memerlambat penyebaran api yang menghanguskan Los Angeles.

Pihak departemen menambahkan, 114 narapidana dari 931 orang itu bekerja sebagai staf pendukung.

Lantas, apa saja imbalan narapidana ikut padamkan kebakaran Los Angeles tersebut?

Dibayar Rp 96.000-Rp 167.000 per hari

Para napi itu tidak dipekerjakan secara cuma-cuma.

Mereka menerima bayaran antara 5,80-10,24 dollar AS atau sekitar Rp 96.000-Rp 167.000 per hari, sesuai tingkat keahliannya dari Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California.

Apabila bertugas dalam keadaan darurat aktif, mereka akan mendapat bonus sebesar 1 dollar AS (sekitar Rp 16.000) per jam dari Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire).

“Wildfires adalah tantangan yang konstan dan berat bagi California. Kami berkomitmen penuh untuk memerangi mereka," ujar Sekretaris Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California, Jeff Macomber.

Terima potongan masa tahanan

Sebagian besar dari mereka juga akan menerima insentif sistem kredit “2-for-1” sebagai imbalan dari partisipasi pemadaman kebakaran Los Angeles.

Kredit “2-for-1” berarti mereka menerima potongan masa tahanan dua hari, jika telah bekerja satu hari.

Sementara, narapidana yang bekerja sebagai staf pendukung, menerima kredit “1-for-1” yang berarti mengurangi masa tahanan mereka sehari jika sudah bekerja dalam sehari.

Banyak mantan napi kemudian bekerja untuk Cal Fire, Dinas Kehutanan AS (US Forest Service), dan kru pemadam kebakaran antarlembaga.

"Pekerjaan petugas pemadam kebakaran dan staf kami yang dipenjara adalah bagian dari upaya ini. Layanan mereka sangat penting dalam melindungi kehidupan dan properti selama keadaan darurat,” ucap Macomber, dilansir dari CNN, Senin (13/1/2025).