SUKABUMI, KOMPAS.com - Aris Munandar (40 tahun), adik ipar dari satpam yang menjadi korban pembunuhan oleh anak majikannya di Bogor, mengutarakan bahwa dia dan keluarga sudah bertemu dengan Dedi Mulyadi.
Gubernur Jawa Barat terpilih itu bertemu dengan Aris beserta istri korban pada Sabtu (18/1/2025) lalu di Subang.
“Tiba-tiba ada yang kontak dan datang ke rumah mau jemput ketemu Dedi Mulyadi, itu saya berangkat setelah memakamkan almarhum,” kata Aris saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Palabuhanratu, Kamis (23/1/2025).
Saat bertemu dengan Dedi Mulyadi, lanjut Aris, obrolan saat itu selain menyampaikan ucapan duka, Gubernur terpilih juga menguatkan keluarga agar tidak takut dan yakin hukum pasti ditegakkan untuk keadilan korban.
“Pesan sih (dari Dedi Mulyadi) kita ini harus percaya pada hukum di negara kita dan pasti bakal tegak lurus, tidak ada tekanan dari sana sini. Kita tegak lurus saja harus mengacu pada aturan yang berlaku,” papar Aris sambil menggambarkan keadaan saat bertemu dengan Dedi Mulyadi.
Sebelum bertemu dengan Dedi Mulyadi, Aris mengaku bahwa keluarga merasa pesimistis atas kejadian yang menimpa kakak iparnya itu. Sebab, kematian korban disangkutpautkan dengan pelaku yang memiliki keluarga pengacara.
“Kita tidak menyangka bisa bertemu dengan Pak Dedi, ya terima kasih Pak Dedi, apa jadinya kalau kemarin tidak ketemu,” imbuh Aris.
Sebelumnya, Septian yang berprofesi satpam pada Jumat (17/1/2024) menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh anak majikannya.
Aksi pembunuhan itu dilakukan di tempat korban bekerja yang beralamat di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Atas kasus tersebut, kepolisian Bogor Kota menetapkan anak majikan Septian yang berinisial A (26 tahun) sebagai tersangka dalam kasus tewasnya satpam asal Sukabumi itu.