Lapas Sukamiskin panen kangkung ratusan kilogram dengan sistem hidroponik. Hasil panen mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan warga binaan. [368] url asal
Pemandangan berbeda nampak terlihat di Lapas Kelas I Sukamiskin, Kota Bandung. Di lembaga pemasyarakatan khusus untuk narapidana kasus korupsi itu, mereka bisa memanen kangkung yang jumlahnya mencapai ratusan kilogram.
Menariknya, hasil panen sayur kangkung ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan warga binaan. Tetapi juga bisa dijual melalui koperasi kepada petugas, pihak ketiga, dan pengunjung di Lapas Sukamiskin.
Kalapas Sukamiskin Fajar Nur Cahyono mengatakan, kangkung di sana telah ditaman dengan memanfaatkan lahan kosong di lingkungan lapas. Bermodal sistem lahan hidroponik, kangkung yang dipanen perdana ini jumlahnya mencapai 106 kilogram.
"Panen ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga dukungan kami terhadap ketahanan pangan nasional. Selain itu, ini juga upaya kami dalam mendidik dan memberdayakan warga binaan melalui pembinaan kemandirian di bidang pertanian," katanya, Kamis (6/3/2025).
Fajar pun memastikan kangkung yang dipanen punya kualitas dan kesegaran yang tak kalah dengan pasokan di pasaran. Sayuran itu pun bisa dikonsumsi untuk memenuhi dapur di dalam lapas.
Panen perdana ratusan kilogram kangkung di Lapas Sukamiskin itu turut disaksikan Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Ditjen PAS, M Hilal. Sementara Kakanwil Ditjenpas Jabar Kusnali menyatakan, panen kangkung tersebut bisa disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Hasil panen ini dapat memenuhi kebutuhan pangan di internal lapas, namun lebih dari itu, kami berharap kedepannya hasil panen dapat disalurkan ke masyarakat luar, menciptakan manfaat lebih luas," kata Kusnali.
Sebagai bagian dari mekanisme pengelolaan hasil kerja, keuntungan dari penjualan sayur ini akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). [237] url asal
BATAM, iNewsBatam.id- Warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam memanen ratusan kilogram sayuran yang terdiri dari bayam dan kangkung.
Panen ini dilakukan di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Rutan Batam pada Jumat (14/2/2025). Langkah ini sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional serta membekali warga binaan dengan keterampilan produktif.
“Ada 80 kg kangkung dan 60 kg bayam hasil dari pembinaan kemandirian warga binaan,” kata Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Fajar Teguh Wibowo, Sabtu (15/2/2025).
Fajar menambahkan, dengan adanya program ini, warga binaan tidak hanya diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan tetapi juga memperoleh pengalaman kerja yang dapat menjadi bekal setelah menjalani masa pidana.
“Hasil panen tersebut nantinya akan didistribusikan kepada mitra kerja Rutan Batam untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan bagi warga binaan,” kata Fajar.
Fajar menuturkan, sebagai bagian dari mekanisme pengelolaan hasil kerja, keuntungan dari penjualan sayur ini akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Selain itu, sebagian hasilnya akan digunakan sebagai premi bagi warga binaan yang telah menunjukkan dedikasi dan produktivitas dalam program ini,” ungkapnya.
Fajar menyampaikan, Rutan Batam berkomitmen untuk terus mendukung Asta Cita Presiden dan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui berbagai inovasi dan pengembangan program ketahanan pangan.
Program ini bukan hanya tentang mencukupi kebutuhan pangan, akan tetapi juga memberikan pembelajaran berharga bagi para warga binaan tentang cara bertani yang baik dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.