Jakarta -
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku bahagia dan optimis ideologi negara Pancasila terus menyala di setiap jiwa komponen bangsa. Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya buku tentang Pancasila yang ditulis oleh generasi Z, yakni Maulana Fajri seorang mahasiswa kelahiran tahun 2002.
''Saya tak punya wewenang untuk melarang atau memerintah seseorang menulis buku tentang Pancasila, meski objek buku itu adalah berita-berita tentang Pancasila yang bersumber dari saya sebagai politisi sekaligus pejabat publik. Saya malah optimis, ada Generasi Z peduli Pancasila,'' ujar Ahmad Basarah dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).
Dalam peluncuran buku 'Media, Propaganda, Kolaborasi Politisi: Studi Kasus Publisitas Ahmad Basarah Bumikan Pancasila' di Universitas Negeri Malang (UM), Malang, Jawa Timur, Basarah berharap Maulana Fajri dapat melakukan diseminasi Pancasila di banyak kampus di Indonesia.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu awalnya mengaku terkejut ada anak Generasi Z sangat menaruh perhatian terhadap semua press release yang ia sebar di media massa. Ia menyebut rata-rata press release ini mengulas urgensi Pancasila.
Berbekal berita tersebut, lanjut Ahmad Basarah, mahasiswa strata satu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu membuktikan secara ilmiah dalam skripsinya terdapat kolaborasi positif antara dirinya sebagai politisi dengan media massa.
"Jarak antara Generasi Z dengan masa kelahiran Pancasila itu sangat jauh. Menurut studi, generasi ini asyik dengan gadget mereka, yang dengan itu mereka bergaul dengan masyarakat dunia tanpa batas-batas negara," papar Basarah.
"Pikiran mereka berorientasi transnasional. Jadi, kalau ada di antara generasi ini peduli pada ideologi negara dan nasionalisme, saya amat sangat bangga," imbuhnya.
Lebih lanjut, Basarah mengungkapkan dirinya tak hanya menjadi politisi tetapi juga akademisi yang mengajar di Universitas Islam Malang, Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, dan beberapa kampus lain.
"Politisi murni cenderung memikirkan diri sendiri untuk kemenangan elektoral. Seorang negarawan memikirkan bangsa dan negaranya. Pilihan saya untuk menekuni Pancasila adalah jalan sunyi yang tak semua orang mau menekuninya, meski sekarang mulai dicatat oleh dunia akademis," ungkapnya.
Sebagai informasi, peluncuran buku yang juga dihadiri Plt Sekjen MPR RI Siti Fauziah ini dilanjutkan dengan diskusi buku. Ada empat pembicara dalam diskusi ini, antara lain Rektor UM Prof Dr Hariyono, Dekan FISIP Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Dr. Agung Suprojo, Ketua PWI Malang Cahyono, dan Maulana Fajri sebagai penulis buku. Hadir pula Direktur Pusat Kajian Pancasila Syaiful Arif sebagai moderator.
Rektor UM Prof Dr Hariyono menilai penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa strata satu ini sangat menginspirasi kampus yang dipimpinnya. Dengan demikian, mahasiswa tempatnya mengajar juga bisa menulis buku seperti Maulana Fajri.
"Apalagi yang menjadi objek kajian adalah pikiran-pikiran Ahmad Basarah, itu sudah tepat," ucap mantan Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
Sementara itu, Dekan FISIP Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Dr. Agung Suprojo menilai jika ada puluhan saja Generasi Z dan Generasi Milenial peduli pada Pancasila, maka generasi tua yang selama ini berkutat melakukan sosialisasi Pancasila bisa hidup nyaman. Pasalnya, ideologi negara dijamin aman dari setiap perbenturan ideologi-ideologi dunia.
Plt Sekjen MPR RI Siti Fauziah pun menyebut acara sosialisasi empat pilar kali ini unik.
"Biasanya generasi muda hanya jadi objek. Kali ini ada Generasi Z lewat bukunya justru menjadi subjek yang menyebarkan nilai-nilai Pancasila," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Inspirasi di Balik Konten TikToker Abah Didi: Sinetron Azab hingga Gen Z':
[Gambas:Video 20detik]
(anl/ega)