KOMPAS.com - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto yang berencana mengevakuasi sementara warga Gaza, Palestina ke Indonesia.
Menurutnya, langkah tersebut selaras dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Apa yang disampaikan oleh Presiden itu adalah sesuai dengan amanat konstitusi UUD ‘45, yaitu Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia,” kata Pigai saat ditemui di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia, Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Pigai menilai bahwa kebijakan kemanusiaan itu sejalan dengan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, ia menyatakan mendukung penuh langkah Presiden Prabowo.
“Saya mengikuti sikap Presiden,” ucapnya.
Meski demikian, Pigai menyebut bahwa rincian teknis evakuasi akan ditentukan setelah Presiden Prabowo kembali ke Tanah Air dari lawatannya ke sejumlah negara.
“Nanti pulang, baru pasti. Kalau disampaikan hal yang spesifik seperti apa [sekarang], ‘kan kita semua belum tahu,” katanya.
Indonesia Siap Tampung 1.000 Warga Palestina
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia siap mengevakuasi sekitar 1.000 warga sipil Palestina dari Gaza untuk gelombang pertama.
Mereka yang akan dievakuasi antara lain adalah korban luka, anak-anak yatim piatu, serta warga yang mengalami trauma akibat konflik bersenjata.
"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," ujar Presiden saat memberikan keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (9/4/2025) dini hari.
Presiden menegaskan bahwa evakuasi ini bersifat sementara dan bukan bentuk relokasi permanen dari tanah kelahiran mereka. Ia menyebut bahwa para pengungsi akan dipulangkan kembali ke Gaza jika situasi di wilayah tersebut membaik.
“Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” tegas Prabowo saat ditemui usai menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025) sore waktu setempat.
Konsultasi dengan Negara-Negara Timur Tengah
Prabowo juga mengungkapkan bahwa rencana evakuasi tersebut telah dan sedang dikonsultasikan dengan berbagai pemimpin negara Timur Tengah serta para pemimpin Palestina.
Tujuannya, agar upaya ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan atas dasar kemanusiaan bersama.
“Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” kata Prabowo.
Dalam rangkaian lawatan internasionalnya, Prabowo bertemu dengan sejumlah pemimpin dari lima negara, yakni Persatuan Emirat Arab, Turki, Qatar, Mesir, dan Yordania. Ia menyebut bahwa telah terjadi perkembangan positif dalam upaya mendukung kemanusiaan di Gaza.
"Alhamdulillah, kita dapat 'update' yang jernih. Kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik tentunya," ucap Presiden dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Senin (14/4/2025), sebelum kembali ke Tanah Air dari Pangkalan Udara Marka, Amman, Yordania.
SUMBER: Antaranews