PEKANBARU, KOMPAS.com – Kasus dugem narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Pekanbaru, Riau, bukan sekadar kelalaian petugas, tetapi mencerminkan persoalan lebih dalam soal integritas dan budaya korupsi di balik tembok penjara.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, M Rawa El Amady, menilai insiden yang viral itu menunjukkan persoalan sistemik yang sudah lama mengakar di lembaga pemasyarakatan Indonesia.
“Karena ada masalah integritas pegawai rutan itu sendiri. Artinya ada korupsi di situ secara sistematis,” ujar Rawa saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/4/2025).
Sebelumnya, media sosial diramaikan oleh video yang menunjukkan belasan narapidana berpesta musik DJ di dalam rutan.
Dalam rekaman itu, para napi tampak berjoget diiringi musik keras, mengisap rokok elektrik, bermain ponsel, bahkan diduga menggunakan alat isap sabu. Video tersebut diduga direkam dan diunggah sendiri oleh salah satu napi ke status WhatsApp.
Pasca-viral, petugas gabungan Rutan, kepolisian, dan TNI menggelar razia mendadak. Hasilnya, ditemukan 64 unit ponsel, tujuh modem internet, pemantik api, dan batu domino.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Riau pun mencopot Kepala Rutan Pekanbaru Bastian Manalu dan Kepala Pengamanan Rutan Arie Jelfri. Sementara 14 napi yang terlibat dipindahkan ke Lapas Pekanbaru.
Namun Rawa menilai langkah-langkah tersebut hanya bersifat reaktif dan belum menyentuh akar masalah.
“Padahal pangkal masalahnya ada pada rutannya. Pemindahan ini tidak akan menyelesaikan masalah selagi pembenahan rutan belum dilakukan,” tegasnya.
Ia menekankan perlunya langkah sistematis dari pemerintah pusat, termasuk Presiden RI dan Kementerian Hukum dan HAM, untuk mereformasi lembaga pemasyarakatan secara menyeluruh.
“Harus ada pembenahan menyeluruh, tidak hanya sekadar mencopot atau memindahkan,” kata Rawa.
Sebelumnya, Ditjenpas menyebut kejadian ini sebagai bentuk kelalaian petugas, dan mengaku tengah melakukan investigasi lebih lanjut terhadap pihak yang terlibat.
Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung