SERANG, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah, menyayangkan ada kadernya yang terjerat kasus dugaan penipuan cek kosong senilai Rp 350 juta.

Diketahui, anggota DPRD Banten dari Fraksi Golkar, inisial RF, telah ditetapkan dan ditahan oleh Ditreskrimum Polda Banten pada Senin (14/4/2025).

"Kami tentunya sangat menyayangkan dan ikut prihatin," kata Tatu kepada wartawan di Serang, Selasa (15/4/2025).

Namun, Tatu tetap menghormati proses hukum yang tengah dilakukan oleh penyidik Polda Banten.

Sebagai bentuk kewajiban partai, Bupati Serang ini mengatakan akan memberikan bantuan hukum kepada RF selama proses penyidikan yang dijalani di kepolisian hingga persidangan.

"Kami jajaran keluarga besar Partai Golkar akan mengikuti tahapan yang dilakukan oleh penegak hukum untuk anggota fraksi," ujar Tatu.

"Tentunya kami akan menyiapkan bantuan hukum, karena sudah menjadi kewajiban kami dari partai untuk mendampingi anggotanya," sambung Tatu.

Terkait siapa yang akan menggantikan kursi anggota DPRD Banten, Tatu belum menyiapkannya karena harus menunggu putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.

"Saya belum tahu informasi lengkapnya, tapi biasanya kalau sudah inkrah keputusan hukumnya, baru ada penggantian. Nanti kita ikuti," tandas Tatu.

Sebelumnya, Polda Banten menetapkan anggota DPRD Provinsi Banten berinisial RF sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 350 juta.

Anggota fraksi Partai Golkar itu ditangkap dan ditahan pada Senin (14/4/2025) di Rumah Tahanan Polda Banten.

RF terjerat kasus dugaan penipuan dan penggelapan cek kosong satu lembar cek Bank BJB Nomor: DAA02117363 senilai Rp 350 juta kepada pihak PT Sinar Dinamika Beton.

Penyerahan cek itu terkait pemesanan beton ready mix atau beton siap cor yang dilakukan oleh RF selaku Direktur dari CV Prisma Kencana.