
Jakarta: Eks duta besar Indonesia untuk Inggris Rizal Sukma menyoroti peran ASEAN dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sebagai elemen kunci dalam mempertahankan otonomi strategis Indonesia.
Selain itu, ia juga menegaskan perlunya reformasi ASEAN untuk memastikan relevansi dan sentralitas organisasi tersebut dalam menghadapi tantangan geopolitik global.
Pernyataan tersebut disampaikan Rizal dalam sesi C1 bertajuk "Preserving Strategic Autonomy in Indonesia’s Foreign Policy: It’s Not That Simple, It’s Not That Easy" di acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu 30 November 2024.
Reformasi ASEAN
Rizal menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi prioritas utama dalam upaya Indonesia mempertahankan otonomi strategis. “Kalau kita ingin tetap relevan dan mempertahankan sentralitas ASEAN, maka reformasi ASEAN itu tidak bisa ditunda. Reformasi adalah keharusan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sejak 2018, Indonesia telah menginisiasi dokumen konsensus terkait penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN.
"Dokumen strengthening the capacity and institutional effectiveness of ASEAN sudah diajukan secara resmi saat KTT di Kamboja. Namun, reformasi ini membutuhkan kepemimpinan baru yang lebih tegas," tambah Rizal.
Peluang Ekonomi Kawasan
Selain ASEAN, Rizal juga menyoroti pentingnya RCEP sebagai peluang kerja sama ekonomi yang dapat meningkatkan produk domestik bruto (GDP) dan ekspor Indonesia.
“RCEP adalah satu-satunya kerja sama ekonomi dengan prospek yang lebih baik dibandingkan inisiatif lainnya. Ini kesempatan Indonesia untuk kembali memimpin dan mendorong RCEP sebagai platform ekonomi baru,” ungkap Rizal.
Indo-Pasifik
Lebih jauh, Rizal menggarisbawahi pentingnya Indonesia menjadi kekuatan di kawasan Indo-Pasifik dengan pendekatan keterlibatan global yang selektif.
“Kita harus fokus di kawasan ini. Menjadi kekuatan Indo-Pasifik lebih penting daripada menghayal menjadi kekuatan global dengan keterlibatan yang tidak relevan bagi kepentingan nasional,” tutupnya.
Dengan reformasi ASEAN dan penguatan posisi Indonesia dalam kerja sama kawasan, para ahli optimistis Indonesia dapat mempertahankan prinsip bebas aktifnya di tengah pergeseran geopolitik global. (
Muhammad Reyhansyah)
dan followChannel WhatsApp Medcom.id(WIL)