JAYAPURA, KOMPAS.com - Bupati Keerom, Piter Gusbager, melakukan kunjungan perdana ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Jayapura pada Jumat (7/3/2025).
Kunjungan ini merupakan yang pertama setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Piter tiba di Lapas Narkotika sekitar pukul 10.50 WIT, didampingi Ketua PPK, Angela Tutwuri Handayani Frank Gusbager, serta beberapa pejabat Pemda Kabupaten Keerom.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati langsung menyalami satu per satu narapidana asal Kabupaten Keerom sambil berbincang dan menanyakan nama serta alamat mereka.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penanggulangan narkoba, Piter memperkenalkan yel-yel baru, "Anak Keerom Keren Tolak Narkoba".
Piter memperagakan yel-yel tersebut kepada narapidana.
"Tangan kanan kepal bilang anak Keerom, lalu tangan kiri kepal bilang keren, lalu lima jari diarahkan ke depan untuk menolak narkoba," ujarnya.
Yel-yel ini diikuti semua warga binaan di Lapas Narkotika, yang disambut tepuk tangan meriah.
Dalam kesempatan tersebut, Piter menegaskan visi dan misinya untuk memastikan setiap warga Keerom bebas dari narkoba dan ganja.
"Saya yakin kita bisa atasi peredaran dan pemakaian narkoba di Kabupaten Keerom, kalau kita duduk bersama keluarga, lingkungan, dan pemerintah, untuk berkomitmen mengatasinya," ungkapnya.
Bupati juga memberikan pesan kepada narapidana agar tidak kembali terlibat dalam peredaran atau pemakaian narkoba setelah menyelesaikan hukuman.
"Saya berpesan agar ade-ade, anak-anak, dan saudara-saudara yang ada di sini, setelah menjalani hukuman dan pembinaan, ketika keluar dari Lapas Narkotika bisa menjauhkan diri dari narkoba," katanya.
"Terakhir saya pesan, badan dan fisik boleh di dalam tahanan, tetapi jiwamu harus bebas. Salah satunya harus dekat dengan Tuhan dan jauhi dari narkoba," tutupnya.
Kepala Lapas Narkotika Jayapura Kelas II A, Jimreves Muloke, mengungkapkan bahwa warga binaan di lapas ini berasal dari seluruh Papua.
Ia menambahkan bahwa pihaknya melakukan pembinaan kepribadian terkait iman dan kerohanian bagi setiap narapidana.
"Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayapura sudah punya jadwal untuk kerohanian," ujarnya.
Selain itu, Kalapas juga menjelaskan program pembinaan kepribadian yang melibatkan narapidana dalam membuat kebun di dalam lapas.
"Ini merupakan program nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan, sehingga warga binaan di Lapas Narkotika saat ini membuat kebun untuk menanam sayur, ubi-ubian, yang bisa dimanfaatkan untuk makan dan dijual," ujarnya.
Kunjungan Bupati Keerom ke Lapas Narkotika ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja dalam aspek transformasi sosial di bidang pengembangan sumber daya manusia.