Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan meningkatkan razia kamar hunian warga binaan untuk menjaga ... [244] url asal
Baturaja (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan meningkatkan razia kamar hunian warga binaan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
Kepala Rutan Baturaja, Abdul Hamid di Baturaja, Rabu mengatakan bahwa giat tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendeteksi sedini mungkin terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban, sekaligus mencegah peredaran serta penyalahgunaan narkoba di dalam rutan.
Razia tersebut dilakukan di seluruh kamar warga binaan hingga menjelang Lebaran untuk memastikan tidak ada benda terlarang masuk ke area rutan setempat.
"Karena biasanya mendekati Lebaran banyak barang terlarang seperti narkoba masuk ke dalam rutan," katanya.
Oleh sebab itu, untuk memastikan area rutan steril dari benda terlarang tersebut razia rutin ditingkatkan secara berkala dengan melibatkan tim gabungan dari pihak terkait.
Seperti razia yang dilakukan pada Senin (10/3/2025) pihaknya menyita sejumlah barang terlarang seperti telepon genggam, charger, sendok besi, gunting, serta beberapa benda lainnya yang berpotensi mengganggu keamanan.
"Petugas juga membongkar tirai di beberapa kamar hunian yang dapat menghambat kontrol keamanan. Untuk barang-barang yang ditemukan langsung diinventarisasi dan akan dimusnahkan sesuai prosedur," tegasnya.
Usai penggeledahan, lanjut dia, Rutan Baturaja juga melaksanakan tes urine terhadap tiga orang petugas dan 13 warga binaan sebagai bagian dari tindak lanjut Program Akselerasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), khususnya di bidang pemasyarakatan.
"Hasilnya, seluruh peserta tes dinyatakan bersih dari narkoba," ujarnya.
Menyikat gigi saat puasa diperbolehkan menurut ulama, dengan catatan tidak ada yang tertelan. Simak tips aman untuk menjaga kebersihan mulut saat berpuasa. [833] url asal
Salah satu pertanyaan yang sering muncul di bulan Ramadhan adalah mengenai hukum menyikat gigi di siang hari saat berpuasa. Banyak orang khawatir bahwa menyikat gigi dapat membatalkan puasa.
Dalam Islam, puasa bisa batal jika ada benda yang masuk ke bagian dalam tubuh melalui rongga terbuka seperti mulut, hidung, telinga, qubul, dan dubur. Namun, apakah menyikat gigi termasuk dalam kategori ini?
Hukum Sikat Gigi Saat Berpuasa Menurut Ulama
Para ulama dari berbagai mazhab memiliki perbedaan pandangan mengenai hukum menyikat gigi saat berpuasa. Namun, secara umum sikat gigi diperbolehkan dengan catatan.
1. Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali
Menyikat gigi setelah waktu zuhur hukumnya makruh. Makruh berarti tidak berdosa jika dilakukan, tetapi lebih baik dihindari.
2. Mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi
Menyikat gigi saat puasa hukumnya mubah (boleh). Tidak ada larangan khusus, selama tidak ada sesuatu yang tertelan.
Menurut Ustadz Ahmad Anshori, Lc., menyikat gigi di siang hari bulan Ramadhan hukumnya boleh, sekalipun menggunakan pasta gigi. Hal ini karena membersihkan gigi adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W. Beliau bersabda:
"Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhāan bagi Rabb." (Hadīts shahīh riwayat Ahmad, Irwaul Ghalil nomor 66)
Selain itu, ada hadits lain yang sering dikaitkan dengan bau mulut saat berpuasa:
"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1151)
Sebagian orang menganggap bahwa hadits ini menunjukkan lebih baik tidak menyikat gigi agar bau mulut tetap ada. Namun, para ulama menjelaskan bahwa bau yang dimaksud berasal dari lambung, bukan dari mulut, gusi, atau gigi. Oleh karena itu, menyikat gigi tetap diperbolehkan dan tidak menghilangkan keutamaan puasa.
Sementara itu, menurut kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, menyikat gigi di siang hari saat berpuasa hukumnya makruh.
"Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zuhur." (Nihayatuz Zein, hal. 195)
Dalam al-Majmu', Imam Nawawi juga mengingatkan bahwa menyikat gigi harus dilakukan dengan hati-hati. Jika ada material seperti air, pasta gigi, atau bulu sikat yang tertelan, maka puasanya batal, meskipun dilakukan tanpa sengaja.
Hal senada juga disampaikan Ahli Hukum Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Firdaus. Ia mengatakan bahwa berkumur-kumur atau menyikat gigi saat puasa tidak membatalkan puasa. Bahkan tergolong baik untuk dilakukan sebagai ikhtiar menjaga kebersihan mulut saat beribadah.
"Menyikat gigi saat berpuasa tidak masalah, malah lebih baik. Para sahabat menyaksikan Nabi Muhammad bersiwak saat berpuasa, sementara siwak memiliki sedikit rasa manis dan beraroma harum," ungkapnya sebagaimana dilansir dari laman web resmi UM.
Namun, tetap perlu diperhatikan bahwa berkumur secara berlebihan (al-mubalaghah) dapat berisiko membatalkan puasa jika airnya tertelan.
Hukum Berkumur Saat Puasa
Berkumur saat puasa juga sering menjadi pertanyaan. Berdasarkan hadits, berkumur tidak membatalkan puasa. Namun, berkumur saat puasa harus dilakukan dengan hati-hati.
Rasulullah S.A.W bersabda:
"Bersungguh-sungguhlah kalian dalam memasukkan air dalam hidung (istinsyāq) kecuali dalam keadaan berpuasa." (Hadīts riwayat Abū Dāwūd nomor 142, Ibnu Mājah nomor 448, An-Nissā'i nomor 114)
Hadits ini menunjukkan bahwa berkumur boleh dilakukan, tetapi jangan berlebihan agar tidak ada air yang tertelan. Pasalnya, air yang tertelan dapat menyebabkan puasa batal.
Tips Sikat Gigi Saat Puasa tanpa Batal
Bagi yang khawatir puasanya batal karena menyikat gigi, berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan:
1. Sikat gigi sebelum waktu imsak
Ini adalah waktu terbaik untuk menyikat gigi agar tetap segar sepanjang hari tanpa rasa khawatir.
2. Gunakan siwak atau sikat gigi tanpa pasta gigi
Jika ingin menyikat gigi di siang hari, lebih baik menggunakan siwak atau sikat gigi tanpa pasta untuk menghindari risiko tertelannya pasta gigi.
3. Berkumur secukupnya tanpa berlebihan
Jangan berkumur dengan berlebihan karena dapat meningkatkan risiko air tertelan.
4. Selalu hati-hati
Jika perlu menyikat gigi di siang hari, lakukan dengan hati-hati. Pastikan tidak ada air atau pasta gigi yang masuk ke tenggorokan.
Secara garis besar, para ulama menyatakan bahwa menyikat gigi tidak membatalkan puasa selama tidak ada benda yang tertelan. Artinya, jika saat menyikat gigi ada air atau pasta gigi yang tidak sengaja tertelan, maka puasanya bisa batal. Oleh karena itu, berhati-hati saat menyikat gigi sangat dianjurkan. Semoga membantu!
Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta K.H. Bukhori Sail At-Tahiri mengatakan bahwa esensi dari syariat Islam, terutama ibadah ... [285] url asal
Pribadi yang saleh tidak hanya ditunjukkan melalui penampilan dan pola ibadahnya saja, tetapi juga berdampak baik bagi orang sekitar.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta K.H. Bukhori Sail At-Tahiri mengatakan bahwa esensi dari syariat Islam, terutama ibadah puasa, selaras dengan prinsip-prinsip yang ada di Pancasila.
Salah satu kesamaannya, menurut dia, adalah tertera dalam sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Dalam kaitannya dengan sila pertama Pancasila, orang yang berpuasa melakukannya karena beriman kepada Allah Subḥānahuwata’āla. Hubungan antara puasa Ramadhan dan ibadah lainnya dengan Pancasila sangat erat karena tujuan akhir dari ibadah adalah membentuk pribadi yang saleh," kata Bukhori dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Bukhori, pribadi yang saleh tidak hanya ditunjukkan melalui penampilan dan pola ibadahnya saja, tetapi juga berdampak baik bagi orang sekitar.
Upaya untuk memberikan dampak baik kepada orang lain, kata dia, dapat dipelajari selama bulan puasa. Pasalnya, masyarakat diajarkan untuk bisa menahan diri, saling memberi, dan meningkatkan kepedulian antara sesama.
Hal tersebut juga selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Hal ini berkaitan dengan sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) serta sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)," katanya.
Bukhori berharap umat Islam tidak mudah digiring dengan narasi bahwa Pancasila bukanlah bagian dari syariat Islam.
Justru, lanjut dia, esensi dari nilai syariat Islamlah yang melahirkan Pancasila sehingga keduanya bisa saling menguatkan dan menjadi jati diri bangsa hingga saat ini.
"Oleh karena itu, pada bulan puasa adalah kondisi yang sangat mendukung bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa dan yang lainnya, sekaligus melaksanakan pengamalan butir-butir Pancasila," pungkas Bukhori.
Bulan suci Ramadan telah tiba, bulan yang selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bulan yang penuh rahmat ini selalu dinanti ... [354] url asal
Jakarta (ANTARA) - Bulan suci Ramadan telah tiba, bulan yang selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bulan yang penuh rahmat ini selalu dinanti karena menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, memperkuat keimanan, serta memperbanyak amal kebaikan.
Dalam menjalankan ibadah puasa salah satu amalan yang dianjurkan dalam puasa adalah makan sahur, yang sering dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah ini. Sahur memiliki banyak manfaat, baik secara fisik maupun spiritual. Namun, bagaimana jika seseorang melewatkan sahur? Apakah puasanya tetap sah?
Hukum puasa tanpa sahur
Banyak orang terpaksa berpuasa tanpa sahur karena berbagai alasan, seperti kesiangan, kesibukan, atau karena merasa cukup kuat menahan lapar hingga waktu berbuka.
Islam sendiri tidak mewajibkan sahur, tetapi sangat menganjurkannya karena mengandung keberkahan dan manfaat yang besar bagi tubuh. Meskipun tidak berpengaruh terhadap keabsahan puasa, Rasulullah menganggap penting makan sahur dan memerintahkannya.
Namun perintah makan sahur ini tidak sampai derajat wajib. Rasulullah menegaskan dalam sebuah hadis:
"Makan sahurlah kalian, karena di dalamnya terdapat keberkahan." (HR. Bukhari & Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun sahur tidak menjadi syarat wajib, ia tetap dianjurkan sebagai bentuk persiapan fisik dan spiritual untuk menjalani puasa dengan lebih baik.
Dengan demikian melewatkan sahur tidak membatalkan puasa, tetapi seseorang akan kehilangan keutamaan dan berkah dari sunnah tersebut. Oleh karena itu, jika memungkinkan, sebaiknya tetap menjalankan sahur meskipun dengan makanan atau minuman sederhana. Namun, jika sahur terlewat, puasa tetap sah dan dapat dilanjutkan tanpa ragu.
Manfaat sahur dalam Islam
Sahur bukan sekadar makan sebelum subuh, tetapi juga memiliki banyak keutamaan. Selain memberikan energi untuk menjalani aktivitas harian, sahur juga menjadi waktu yang penuh berkah. Para ulama menyebutkan bahwa sahur dapat memperkuat tubuh, membantu menjaga kesehatan selama berpuasa, serta memberikan kesempatan untuk berdoa dan beristighfar di sepertiga malam terakhir.
Rasulullah menganjurkan waktu sahur dimulai dari pertengahan malam hingga menjelang fajar. Dianjurkan untuk mengakhirkan sahur, namun sebaiknya tidak terlalu mendekati waktu subuh agar tidak menimbulkan keraguan apakah waktunya masih tersisa atau telah berakhir. Rasulullah bersabda:
"Umatku akan selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur." (HR. Ahmad)
CIANJUR, iNewsCianjur.id - Ribuan warga Sukaresmi, Cianjur, antusias menukarkan kupon bakti sosial (baksos) dari Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan RI
Bekerjasama dengan Yayasan Ar Ridho Berdikari Sejati (YAR-BS). Sembako dibagikan di dua lokasi.
Ketua YAR-BS, H. Tommy, menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1446 H/2025.
"Distribusi kupon baksos diatur oleh pihak desa dengan memprioritaskan keluarga yang belum menerima bantuan sosial dari pemerintah," kata Tommy, Jumat 21 Februari 2025.
Tommy mengatakan, sebanyak 7.000 paket sembako disiapkan untuk didistribusikan di beberapa kecamatan di Cianjur, termasuk Cipanas, Pacet, Sukaresmi, dan Mande, dengan sistem jemput bola.
"Sebanyak 2.000 paket sembako dibagikan kepada warga Sukaresmi di Desa Rawabeulut dan Gedung Bale Wiyaga PGRI Kecamatan Sukaresmi," katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Lapas Cianjur dan Forkopimcam Sukaresmi, harapannya Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan RI bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga yang berhak dan meminta maaf jika ada warga yang tidak terjangkau karena keterbatasan.