Tujuh tahanan kabur dari PN Cianjur, enam berhasil ditangkap. Satu tahanan, Ujang Irfan alias Boncel, masih buron. Kejari Cianjur terus melakukan pencarian. [440] url asal
Tujuh tahanan kabur usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur pada Senin 25 Maret 2024 silam. Mereka kabur dengan cara menjebol teralis kamar mandi sel tahanan PN Cianjur.
Namun, udara bebas yang mereka rasakan hanya sementara. Sebagian besar dari para tahanan itu berhasil kembali ditangkap.
Total, ada enam tahanan kabur yang ditangkap lagi. Asep Gunawan alias Haji, berhasil diamankan di wilayah Kampung Benda, Desa Jamali, Kecamatan Mande, sedangkan Rifki Mahesa alias Asep ditangkap saat hendak menemui istrinya di kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat.
Tahanan bernama Raihan dan M Akbar berhasil ditangkap di Bekasi, sedangkan Riko Permana dan Yeri Abdurahman ditangkap di perkebunan di kawasan Cikalongkulon.
Namun, ada satu tahann kabur yang masih 'licin' sampai sekarang. Sosok itu adalah Ujang Irfan alias Boncel. Delapan bulan berlalu, Boncel masih buron sampai sekarang.
Hal itu bikin pihak Kejari Cianjur pusing. Sejumlah upaya pun dilakukan, namun belum kunjung berbuah hasil. Sehingga, Boncel masih berkeliaran di luar sana.
Kepala Seksi Pidana Umum (Pidum) Prasetya Djati Nugraha, mengatakan berdasarkan informasi terakhir yang didapat, Ujang alias Boncel masih berada di pulau Jawa. Namun keberadaan pastinya masih belum diketahui.
"Informasi terakhir dia masih di (Pulau) Jawa, belum menyeberang ke pulau lain. Tapi sampai saat ini belum ada informasi terbaru dan masih terus dilacak," kata Prasetya, Rabu (20/11/2024).
Menurutnya, Kejari Cianjur terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memburu Boncel. "Sampai saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan kejagung untuk pencarian 1 tahanan atas nama boncel yang kabur pada saat tahap persidangan," jelas Prasetya.
Dia mengatakan informasi 'perburuan' Boncel juga masih disebar di Adhyaksa Monitoring Center (AMC). "Sudah dimasukan dalam AMC. Jadi pencariannya dilakukan oleh seluruh kejaksaan negeri dan kejaksaan tinggi se-Indonesia. Semua memburu dia," ucapnya.
Ujang Irfan alias Boncel, otak tahanan kabur di PN Cianjur, masih buron setelah delapan bulan. Kejari Cianjur terus melacak keberadaannya di Pulau Jawa. [259] url asal
Sudah delapan bulan, Ujang Irfan alias Boncel, otak dari aksi kabur para tahanan di ruang tahanan Pengadilan Negeri Cianjur, masih buron. Keberadaan Boncel juga masih belum terlacak hingga saat ini.
Kepala Seksi Pidana Umum (Pidum) Prasetya Djati Nugraha, mengatakan berdasarkan informasi terakhir yang didapat, Ujang alias Boncel masih berada di pulau Jawa. Namun keberadaan pastinya masih belum diketahui.
"Informasi terakhir dia masih di (Pulau) Jawa, belum menyeberang ke pulau lain. Tapi sampai saat ini belum ada informasi terbaru dan masih terus dilacak," kata Prasetya, Rabu (20/11/2024).
Menurut dia, Kejari Cianjur terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memburu 1 tahanan kabur yang masih buron tersebut.
"sampai saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan kejagung untuk pencarian 1 tahanan atas nama boncel yang kabur pada saat tahap persidangan," jelas Prasetya.
Dia mengatakan informasi 'perburuan' Boncel juga masih disebar di Adhyaksa Monitoring Center (AMC). "Sudah dimasukan dalam AMC. Jadi pencariannya dilakukan oleh seluruh kejaksaan negeri dan kejaksaan tinggi se-Indonesia. Semua memburu dia," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh tahanan kabur usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Cianjur, Senin (25/3/2024) lalu. Para tahanan tersebut diduga kabur dengan cara menjebol tralis kamar mandi sel tahanan PN Cianjur.
Enam tahanan kabur berhasil kembali ditangkap. Asep Gunawan alias Haji, berhasil diamankan di wilayah Kampung Benda, Desa Jamali, Kecamatan Mande, sedangkan Rifki Mahesa alias Asep ditangkap saat hendak menemui istrinya di kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat.
Tahanan bernama Raihan dan M Akbar berhasil ditangkap di Bekasi, sedangkan Riko Permana dan Yeri Abdurahman ditangkap di perkebunan di kawasan Cikalongkulon.