Kiprah NU dalam Perkuat Ideologi Pancasila di Indonesia

Kiprah NU dalam Perkuat Ideologi Pancasila di Indonesia

PBNU berkomitmen memperkuat Pancasila, demokrasi, dan HAM. Sarasehan Ulama akan digelar 4 Februari 2025 untuk mendiskusikan visi misi kebangsaan.

(Detik) 30/01/25 15:00 63761

Jakarta -

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan bakal terus memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). Hal itu sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Adapun realisasinya telah dilakukan melalui berbagai wujud seperti menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi. Dikutip dari website NU, hal itu tertuang dalam Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam yang dibacakan pada Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Sukorejo, 21 Desember 1983 lalu. Adapun isinya sebagai berikut:

Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam

Bismillahirrahmanirrahim

  1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.
  2. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, yang menjiwai sila-sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.
  3. Bagi Nahdlatul Ulama, Islam adalah akidah dan syariah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar manusia.
  4. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.
  5. Sebagai konsekuensi dari sikap di atas, Nahdlatul Ulama berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozi memastikan NU bakal menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI.

"NU adalah organisasi yang sudah menjadi besar, selalu menjadi garda terdepan menjaga NKRI, hal ini terbukti dari proses sejarah, terjadi tarik menarik untuk menentukan Pancasila menjadi ideologi negara," kata Aziz dikutip dari website Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kamis (30/1/2025).

Aziz Hakim Syaerozi memastikan bahwa Pancasila sudah menjadi ruh bagi agama dan berkehidupan berbangsa.

"Pancasila adalah ruh dari agama itu sendiri, oleh karena itu kepada pemuda, tokoh agama, sejarah ini tidak boleh dilupakan," ujarnya.

Sejalan dengan misi Asta Cita, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak para ulama berkumpul dalam rangka menguatkan visi misi kebangsaan melalui program Sarasehan Ulama. Acara ini mengusung tema \'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU\'.

Melalui sarasehan ini, NU kembali menegaskan peran strategisnya sebagai pendukung sekaligus penjaga harmoni sosial dan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Yang diangkat tahun ini kita ingin mengikuti Asta Citanya presiden dengan memperkuat masyarakat. Kita ingin bekerja bersama umat menuju Indonesia yang maslahat dalam rangka merealisasikan Asta Cita," jelas Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf.

Adapun acara sarasehan bertajuk \'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU\' bakal berlangsung 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Acara tersebut bakal mendiskusikan terkait sejumlah point Asta Cita.

Diharapkan, acara ini mampu menjadi wadah konsolidasi untuk menyatukan gagasan, visi, dan program kerja NU di berbagai jenjang kepengurusan.

Bagi yang ingin menyaksikan acara Sarasehan Ulama PBNU, bisa melalui live streaming di detikcom pada 4 Februari 2025 mulai pukul 13.00 WIB.




(prf/ega)

#nahdlatul-ulama #harlah-nu #pbnu #sarasehan-ulama

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7755654/kiprah-nu-dalam-perkuat-ideologi-pancasila-di-indonesia