
Narapidana Lansia di Jepang Pilih Tetap Hidup di Penjara daripada Kesepian, Ada yang Rela Bayar Jutaan Rupiah
Sejumlah narapidana lansia di Jepang memilih untuk tetap hidup di penjara daripada harus tinggal sendiri dan hidup kesepian setelah bebas. Halaman all?page=all
(Kompas.com) 22/01/25 15:00 57532
KOMPAS.com - Sejumlah narapidana lanjut usia (lansia) di Jepang memilih untuk tetap hidup di penjara daripada harus tinggal sendiri dan hidup kesepian setelah bebas.
Seorang petugas di Penjara Wanita Tochigi yang terletak di utara Tokyo, Takayoshi Shiranag mengatakan, beberapa narapidana wanita lansia itu bahkan rela membayar demi tetap menetap di balik jeruji besi itu.
"Bahkan ada orang yang mengatakan mereka akan membayar 20.000 atau 30.000 yen (sekitar Rp 2-3 juta) sebulan untuk tinggal di sini selamanya," kata dia, dikutip dari CNN.
Lapas itu memang menjadi penjara wanita terbesar di Jepang. Sejumlah narapidana lansia terlihat berjalan di sepanjang koridor, beberapa menggunakan alat bantu jalan.
Para pekerja lapas membantu mereka untuk mandi, makan, berjalan, dan minum obat, layaknya petugas di panti jompo.
Hidup di penjara diklaim paling stabil bagi lansia di Jepang
Seorang narapidana bernama Akiyo (81), bukan nama asli, mengaku menjalani kehidupan yang lebih stabil saat berada di dalam penjara.
Nenek berambut pendek beruban yang kulitnya dipenuhi bintik-bintik tanda penuaan itu, sedang menjalani hukuman karena mencuri makanan.
"Ada banyak orang baik di penjara ini. Mungkin kehidupan ini adalah yang paling stabil bagi saya," kata dia.
Sehari-hari, para narapidana lansia di Tochigi harus bekerja sebagai buruh pabrik. Namun, pekerjaan itu justru cocok bagi sebagian orang.
Di lapas, mereka mendapat makanan rutin, layanan kesehatan gratis, perawatan orang tua, dan persahabatan yang tidak mereka dapatkan di luar sana.
Bagi Akiyo, kehidupannya di penjara adalah masa hukuman kedua setelah sebelumnya pernah dipenjara saat berusia 60-an tahun karena tuduhan yang sama, yaitu mencuri makanan.
Pada tindak pencurian kedua kalinya, dia mengaku harus hidup dengan uang pensiun yang sangat kecil dan dibayarkan setiap dua bulan sekali.
Dengan uang sedikit, Akiyo memutuskan untuk mencuri. Dia mengira tindakannya itu merupakan masalah yang kecil.
Di sisi lain, putranya yang berusia 43 tahun mengaku tidak ingin hidup bersamanya.
“Saya harap kamu pergi saja.” kata Akiyo menirukan ucapan anaknya.
#lansia #jepang #lansia-di-jepang #narapidana-lansia-di-jepang-memilib-tetap-dipenjara