Soal Peluncuran Danantara, Mensesneg: Tunggu Tanggal Mainnya

Soal Peluncuran Danantara, Mensesneg: Tunggu Tanggal Mainnya

Mensesneg Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa peluncuran BPI Danantara belum ada tanggal pasti. Simak penjelasan lengkapnya! Halaman all

(Kompas.com) 29/11/24 15:00 13135

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada tanggal pasti untuk peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Ia meminta semua pihak untuk bersabar, karena proses dan persiapan peluncuran masih terus berlangsung.

"Tunggu tanggal mainnya. Yang penting doa restunya ya," kata Prasetyo Hadi di Gedung Krida Bakti, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/11/2024).

Prasetyo juga menambahkan, hingga saat ini belum ada rencana pertemuan dengan Kepala BPI DanantaraMuliaman Hadad, dan Wakil Kepala Danantara Kaharuddin Djenod.

Sebelumnya, ada kabar bahwa keduanya akan menemuinya pada hari yang sama.

"Enggak, enggak ada. Belum ada jadwal," ucapnya.

Sementara itu, Head of Communication Danantara Anton Pripambudi menjelaskan bahwa Kepala dan Wakil Kepala Danantara akan menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) kepada Mensesneg.

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan analisis cermat mengenai kecukupan peraturan perundangan agar Danantara dapat segera beroperasi.

Pada saat yang sama, para pimpinan Danantara sedang melakukan finalisasi Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) BPI Danantara.

"Agar setelah PP dan Perpres diterbitkan, pimpinan Danantara bisa mendorong SOTK dimaksud untuk mendapatkan pengesahan dari KemenPAN RB," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat.

Sebagai informasi, Badan Pengelola Investasi Danantara direncanakan menjadi salah satu badan pengelola investasi terbesar di dunia.

Berdasarkan dokumen profil Danantara yang diperoleh Kompas.com, badan ini akan berfungsi sebagai superholding bagi tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, MIND ID, dan Indonesia Investment Authority (INA).

Dengan demikian, pada tahap awal, aset yang akan dikelola Danantara diperkirakan mencapai 600 miliar dollar AS atau sekitar Rp 9.480 triliun (dengan kurs Rp 15.800 per dollar AS).

Muliaman Darmansyah Hadad menyatakan bahwa aset yang dikelola Danantara akan lebih besar dibandingkan dengan Sovereign Wealth Fund Indonesia, yaitu Indonesia Investment Authority (INA).

Oleh karena itu, INA bakal dikonsolidasikan ke dalam Danantara.

"(Nasib INA) Iya, ke depan semua dikonsolidasikan. Dikonsolidasikan nanti ke dalam Danantara. Sementara pakai PP," kata Muliaman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

#bpi-danantara #badan-pengelola-investasi #prasetyo-hadi #muliaman-hadad

https://nasional.kompas.com/read/2024/11/29/13232671/soal-peluncuran-danantara-mensesneg-tunggu-tanggal-mainnya